JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Para Syndicate, Ari Nurcahyo, menilai penggunaan diksi oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin selaras dalam program pemerintahan Joko Widodo saat ini dan rencana di pemerintahan ke depan jika terpilih di Pilpres 2019.
Menurutnya, diksi yang diucapkan Ma'ruf variatif. Hal itu terlihat lewat elaborasi pemaparan soal program baru untuk pemerintahan ke depan.
"Kata-kata, seperti dilanjutkan, ditingkatkan, disempurnakan, dan diperbaiki, kerap diucapkan Ma'ruf saat menjelaskan programnya dengan Jokowi. Penggunaan diksi tersebut tepat dengan dilatari pencapaian kinerja Jokowi-JK," ujar Ari di kantor Para Syndicate, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2019).
Baca juga: Maruf Amin: Insya Allah, Saya Akan Datang Lagi Sebagai Wakil Presiden
Ari menambahkan, dengan penggunaan diksi yang tepat oleh Ma'ruf, penjelasan yang ia paparkan menjadi runut dan tidak monoton.
Tak pelak, lanjutnya, banyak yang menilai performa Ma'ruf melebihi ekspektasi.
"Diksinya bagus, variatif, banyak kata dan istilah yang tidak terduga," ungkapnya kemudian.
Ari mencontohkan, penggunaan diksi yang tepat oleh Ma'ruf bisa dilihat saat dirinya menjelaskan tiga kartu program baru, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Prakerja.
Baca juga: TKN: Secara Fisik Maruf Tak Muda, Tapi Gagasannya Visioner
Dalam debat pada konteks tiga kartu tersebut, Ma'ruf menyatakan, jika dirinya dan Jokowi menang di Pilpres 2019, keduanya akan melanjutkan kerja-kerja yang telah dilaksanakan sebelumnya.
"Kami bertekad memperbesar manfaat dan maslahat program yang sudah ada sekarang ini," ujar Ma'ruf di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).