JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai operasi pengamanan di Papua perlu ditingkatkan usai gugurnya tiga prajurit TNI akibat serangan kelompol kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Nduga, Papua pada Kamis (7/3/2019) lalu.
"Ini tergantung pertimbangan daripada TNI dan Polri karena ini kan sifatnya gerilyawan, semacam bergerilya itu kan. Jadi meneror orang, masyarakat. Jadi belum, hanya penilaiannya ini. Operasi tentu harus ditingkatkan tapi tidak berarti harus keadaan darurat," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Baca juga: Ketua DPR Minta Pemerintah Tambah Kekuatan TNI di Papua setelah Serangan KKB
"Ya tentu dibutuhkan (penambahan pasukan) apa lagi ada pembangunan di situ kan," lanjut Kalla.
Sebelummya diberitakan, sebanyak tiga prajurit TNI gugur dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).
Baca juga: Panglima TNI Sebut Hadapi KKB di Papua Tak Harus Selalu Bertempur
Kini ketiga anggota yang gugur telah diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk disemayamkan," kata Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Tiga prajurit TNI yang gugur adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.
Di pihak KKB, kata Aidi diperkirakan ada 7 hingga 10 anggota KKB yang tewas. Namun, jenazah mereka dibawa kabur oleh kelompoknya.