Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan: Jangan Sampai Bangsa Ini Mundur karena Perbedaan Pilihan Politik

Kompas.com - 03/03/2019, 16:43 WIB
Devina Halim,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berharap perbedaan pilihan politik tidak membuat bangsa Indonesia mengalami kemunduran.

Hal itu disampaikan Zulkifli saat memberikan sambutan dalam acara deklarasi organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) DKI Jakarta, di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Minggu (3/3/2019).

"Cerita tentang pendiri RI perlu saya sampaikan, jangan sampai bangsa ini mundur hanya karena perbedaan politik," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, Minggu.

Baca juga: Disaksikan Zulkifli hingga M Taufik, Ormas Garbi Jakarta Dideklarasikan

Zulkifli menilai emosi tanpa akal sehat akan muncul jika perbedaan pilihan politik disikapi secara berlebihan.

Perbedaan itu, kata dia, harus disikapi dengan rasa saling menghargai dan saling menghormati.

"Saya sama Bung Fahri, Bung Fadli Zon, dan kawan-kawan boleh beda, tetapi tetap bersahabat dan saling menghargai, saling menghormati," katanya. 

Baca juga: Maruf Amin Doakan Zulkifli Hasan Cepat Sembuh

"Menyikapi perbedaan politik yang berlebihan justru menumpulkan ide dan nalar, karena yang hadir adalah emosi tanpa akal sehat," ujar Zulkifli. 

Menurut Zulkifli, ormas Garbi dapat berperan mengembalikan akal sehat publik melalui empat pilar, yaitu Islam, nasionalisme demokrasi, dan kesejahteraan.

Selain Zulkifli, acara tersebut juga dihadiri sejumlah politikus lain, yaitu Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko 'Patrio', dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com