Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Telusuri Rekam Jejak Calon Panelis Debat Kedua

Kompas.com - 28/01/2019, 18:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah melakukan penelusuran rekam jejak calon panelis debat kedua pilpres.

Proses ini untuk memastikan panelis memenuhi syarat yang ditetapkan KPU.

"Jadi nama-nama panelis sudah kita susun, hanya sedang kita melakukan tracking untuk memastikan panelis tersebut memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Komisioner Wahyu Setiawan di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Calon Panelis Debat Kedua Berasal dari Kalangan Akademisi dan Aktivis

Wahyu menjelaskan, penelusuran rekam jejak dilakukan melalui berbagai platform. Mulai dari pemberitaan, media sosial, hingga platform lain yang dapat dipertanggung jawabkan.

Harus dipastikan bahwa panelis memenuhi sejumlah syarat yang ditetapkan KPU. Tak hanya kompeten, panelis juga diwajibkan untuk netral atau tak memihak salah satu pasangan calon.

"Syarat-syarat menjadi panelis itu selain dia pakar di bidangnya, kompeten di bidangnya, punya integritas, panelis itu harus netral dan tidak terkait dengan paslon ataupun tim kampanye," kata Wahyu.

Baca juga: Tim Kampanye Minta KPU dan Panelis Disumpah Tak Bocorkan Soal Debat

Rencananya, nama-nama panelis debat akan diumumkan Rabu (30/1/2019).

Ada 8 nama calon panelis yang sudah dikantongi oleh KPU, yang seluruhnya berasal dari kalangan akademisi dan aktivis.

Mereka di antaranya akademisi dan aktivis UI, ITB, IPB, Undip, Walhi, UGM, hingga Universitas Airlangga.

Tak seperti debat pertama yang melibatkan tim kampanye dalam perumusan nama panelis, KPU memutuskan untuk tidak lagi melibatkan kedua tim kampanye dalam menentukan panelis debat kedua pilpres. Nama-nama panelis seluruhnya diputuskan oleh KPU.

Baca juga: KPU Ajak Tim Kampanye Telusuri Rekam Jejak Calon Panelis Debat

Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, KPU diberi kewenangan penuh dalam menentukan panelis debat.

Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.

Kompas TV KPU memutuskan dalam debat kedua 17 Februari mendatang, dipastikan KPU tak akan memberikan kisi-kisi kepada peserta debat. 8 panelis nantinya akan langsung menyerahkan pertanyaan yang bersifat rahasia kepada moderator, menjelang debat kedua diselenggarakan. Selain itu, KPU juga memutuskan 2 moderator untuk debat pada 17 Februari mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com