JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyebut, penulisan nama pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 sesuai dengan yang tertera di formulir pendaftaran.
Formulir itu diisi oleh masing-masing paslon saat pendaftaran capres-cawapres.
Pernyataan Arief tersebut menanggapi komentar publik terkait iklan KPU berjudul "Yuk Kenali Peserta Pemilu Serentak 2019" yang diunggah di YouTube, 10 Desember 2018.
Baca juga: Pasangan Capres-Cawapres Didorong Mulai Berdebat Isu-isu Substantif
Dalam video tersebut, nama Joko Widodo-Ma'ruf Amin dicantumkan lengkap dengan gelar. Namun, nama Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditulis tanpa gelar.
"Formulir pendaftarannya itu yang kita kutip tulisannya seperti itu. Misal H-nya satu, M-nya dua, pakai huruf A, pakai huruf U," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).
Arief menampik bahwa tidak samanya format penulisan nama kedua paslon adalah kesalahan KPU.
Baca juga: [HOAKS] Foto Anggota Polri Dukung Salah Satu Pasangan Capres-Cawapres
Sebab, sejak awal pendaftaran, pasangan calon Prabowo-Sandiaga menuliskan nama mereka tanpa gelar.
"Kalau saya minta ditulis gelar ya saya tulis, (misalnya) Arief Budiman dan sebagainya, ditulis. Kira-kira yang paling bener yang mana ya yang benar dua duanya, tergantung Anda diminta ditulis seperti apa," tutur Arief.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, persoalan penulisan gelar capres-cawapres adalah hal yang biasa. Hal itu dinilai sebagai perdebatan publik yang umum.
Baca juga: Video Dukungan Pasangan Capres Beredar, Bawaslu Panggil Bupati
KPU mengunggah video iklan berjudul 'Yuk Kenali Peserta Pemilu Serentak 2019' pada 10 Desember 2018 di akun YouTube mereka. Iklan berdurasi 30 detik tersebut memperkenalkan para peserta Pemilu 2019, baik pasangan calon presiden dan wakil presiden maupun partai politik.
Pada kolom komentar terpantau, ada pihak-pihak yang keberatan lantaran tidak samanya format penulisan nama pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandiaga.