Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Juga Ingin "Government Almost Without Rules"

Kompas.com - 27/11/2018, 14:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal ruwetnya regulasi di Indonesia sehingga menghambat pengambilan keputusan.

Di dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018), Presiden mengatakan, perunahan dunia sedemikian cepatnya.

Oleh sebab itu, dibutuhkan kebijakan yang dapat diputuskan dengan sesegera mungkin.

Namun berdasarkan pengalaman, baik ketika menjabat kepala daerah maupun sebagai Presiden, keinginannya untuk memutuskan sesuatu dengan cepat kerap kali terbentur regulasi sendiri.

"Sedih saya kadang-kadang. Kepengin cepat tapi, Pak Undang-Undang itu enggak boleh. Gubernur ingin cepat, Pak hati-hati, perdanya enggak boleh. Lah ini semuanya enggak boleh, bagaimana kita bisa berlari cepat?" ujar Jokowi.

Baca juga: Mulai 2019, Jokowi Dorong Memperbanyak Agen Transformasi

"Perubahan dunia sangat cepat seperti sekarang, kita butuh kebijakan yang bisa diputuskan cepat. Bukan justru kita memproduksi regulasi sebanyak-banyaknya yang justru mempersulit kita sendiri dalam mengantisipasi perubahan yang ada," lanjut dia.

Presiden Jokowi pun berkeinginan agar fleksibilitas dalam mengambil sebuah keputusan di dalam birokrasi pemerintahan bisa seperti pada perusahaan swasta.

Bahkan, ia ingin sekali pemerintah punya prinsip yang sama seperti pada perusahaan swasta, yakni "almost without rules..."

"Kalau bapak ibu lihat, sekarang ini sudah banyak yang namanya company almost without rules. Saya juga ingin government almost without rules," ujar Jokowi.

"Jadi pak gubernur, pak bupati, pak wali kota, pak menteri, jangan banyak-banyak memproduksi regulasi yang akan menjerat kita sendiri, untuk tidak cepat, tidak lincah, tidak fleksibel dalam menghadapi perubahan yang ada," lanjut Jokowi.

Presiden mengingatkan bahwa ke depan, bukan lagi negara kuat yang akan mengalahkan negara yang lemah. Bukan pula negara besar yang akan mengalahkan negara kecil. Melainkan negara cepat yang akan mengalahkan negara yang lambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com