Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 2019, Jokowi Dorong Memperbanyak Agen Transformasi

Kompas.com - 27/11/2018, 14:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah akan memperbanyak agen transformasi di seluruh sektor pada tahun 2019 mendatang.

Agen transformasi itu akan ditempatkan mulai dari pemerintah pusat sampai ke daerah, dari swasta hingga ke BUMN. Bahkan, sampai ke lini organisasi profesi dan kemasyarakatan.

"Tahun depan memang akan kita mulai pembangunan sumber daya manusia. Yang paling penting, memperbanyak agen-agen transformasi baik di tingkat kepala desa, atau bisa di bawahnya, bisa di kecamatan, bisa di provinsi, bisa di tingkat kabupaten kota semuanya," ujar Jokowi dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia di Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

"Juga bisa di perusahaan-perusahaan swasta, perusahaan BUMN dan juga di tingkat nasional. Bisa juga mungkin dari Serikat Pekerja," lanjut dia.

Baca juga: Blak-blakan, Jokowi Akui Kebut Infrastruktur untuk Pemilu 2019

Lantas, siapa agen transformasi yang dimaksud? Di sektor birokrasi, tentu Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun di sektor swasta, agen transformasi yang dimaksud adalah pengusaha yang terlibat di dalamnya.

Hal ini merupakan bagian dari pembangunan tahap kedua setelah infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintahannya, yakni pembangunan sumber daya manusia.

Pemerintahannya sudah menyiapkan mekanisme untuk mewujudkan rencana tersebut. Salah satunya adalah dengan menggalakkan peningkatan skill dan performa.

"Kita harapkan dari training-training yang dilakukan besar-besaran, lahir para reformis, para pemimpin di tingkat desa, di tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, tingkat nasional, perusahaan swasta, BUMN, yang membawa perubahan," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Hilirisasi dan Industrialiasi Harus Digenjot dan Digalakkan

Presiden melanjutkan, perubahan global saat ini semakin cepat. Perubahan itu ditandai dengan revolusi industri 4.0 yang diperkirakan 3.000 lebih cepat dibandingkan revolusi industri yang pertama.

Oleh sebab itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul agar Indonesia tidak menjadi negara tertinggal.

"Kita tau semuanya, revolusi industri 4.0 digital economy sudah mulai masuk dan ini harus kita respons dengan cepat. Karena revolusi industri 4.0 membawa disrupsi perubahan yang radikal, yang tidak terduga, memporak porandakan standar yang telah ada," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com