YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kesempatan untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) sangat kecil.
Ia menyebutkan, peluang itu hanya 3-4 persen dibandingkan jumlah lulusan sarjana.
Oleh karena itu, kata Kalla, dibutuhkan semangat untuk berwirausaha karena pilihan yang terbuka adalah menjadi profesional atau pengusaha.
"Kesempatan menjadi PNS sangat kecil. Untuk itu sekarang ada dua pilihan menjadi profesional atau menjadi pengusaha sendiri," kata Kalla, saat mengisi kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Yogyakarta, Minggu (4/11/2018), seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Kemenristek Imbau Magang dan Wirausaha jadi Bagian Pendidikan Tinggi
Pada kesempatan itu, hadir Rektor UPN Yogyakarta M Irhas Effendi dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta KGPAS Paku Alam X, serta jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat.
Dengan peluang yang sangat kecil, kata Wapres, yang dibutuhkan adalah memperkuat kewirausahaan.
Menurut dia, melalui para wirausaha muda, kesempatan membangun ekonomi bangsa menjadi besar sehingga kesenjangan dapat dikurangi, dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Kesenjangan yang menciptakan ketidakadilan ekonomi adalah salah satu pemicu konflik dan disintegrasi bangsa.
"Dari 15 konflik besar sepanjang Indonesia merdeka, 10 diantaranya diakibatkan karena ketidakadilan," kata Kalla.
Baca juga: Kemenpora Terus Gali Potensi Pemuda Wirausaha
Selain itu, lanjut dia, perkembangan teknologi kini telah menciptakan peluang yang luar biasa dalam kewirausahaan.
Modal yang dibutuhkan para sarjana adalah kemampuan melihat peluang untuk dijadikan komoditas dan jiwa kewirausahaan.
Di masa lalu, bekerja membutuhkan kantor dan kehadiran secara fisik.
Saat ini, semua orang dapat bekerja di mana saja, bahkan di rumah sekalipun.
Wapres mencontohkan, orang bisa berjualan secara daring, tak perlu memiliki toko.
Oleh karena itu, Wapres mendorong para pemuda untuk berani berwirausaha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.