Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perludem: Kampanye Bukan Sekadar Kita Mendengar Janji Peserta Pemilu

Kompas.com - 27/10/2018, 12:10 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, kampanye merupakan bentuk dialog antara peserta pemilu dengan pemilih.

Kampanye, kata Titi, bukan monolog yang menempatkan pemilih sebagai lumbung suara yang hanya mendengarkan janji-janji para kandidat.

Dalam kampanye, harus terbangun interaksi antara peserta dan pemilih.

Baca juga: Perludem: Pemilih Jangan Mau Diperdaya Janji Manis Peserta Pemilu

"Sebenarnya kampanye itu adalah dialog, bukan monolog. Bukan sekadar kita mendengarkan apa yang ditawarkan calon, sehingga terbangun interaksi," kata Titi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/10/2018).

Ia mengatakan, kecenderungannya selama ini kampanye hanya berupa monolog peserta pemilu kepada pemilih.

Seolah-olah, pemilih hanya sekadar lumbung suara yang mendengarkan janji-janji para calon.

Baca juga: Hormati Putusan MK soal Presidential Threshold, Perludem Siapkan Upaya Selanjutnya

Belum ada interaksi dua arah untuk mengelaborasi pembangunan.

"Selama ini sekadar para calon itu lebih banyak datang membawa simbol-simbol, kayak simbol anak muda pakai sepatu sneakers, pakai jaket, atau simbol emak-emak, pergi ke pasar," ujar Titi.

"Tapi kemudian membangun dan melibatkan mereka langsung dari bagian pembuat kebijakan untuk kemudian dielaborasi bersama, itu hampir tidak ada," sambung dia. 

Titi mengatakan, seharusnya peserta pemilu membangun dialog untuk melahirkan kebijakan-kebijakan sesuai kebutuhan para pemilih.

Baca juga: Perludem: Mau Tidak Mau, Kita Harus Terima Putusan MK soal Ambang Batas Pencalonan Presiden

Pemilih juga harus memantau akuntabilitas para calon untuk memastikan realisasi janji para kandidat.

Untuk mengukur kemampuan kandidat dalam merealisasikan janjinya, lanjut dia, pemilih harus cermat melihat rekam jejak peserta pemilu.

Misalnya, rekam jejak dalam profesi sebelumnya maupun catatan hukum peserta.

"Memang mereka belum menjadi pembuat kebijakan, tetapi kan dari hasil interaksi dan tatap muka itu mestinya publik juga tetap bisa menangkap apa yang mereka rencanakan untuk dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil tatap muka dengan pubik," kata Titi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com