Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo di Antara Cawapres dari Demokrat dan PKS...

Kompas.com - 25/07/2018, 17:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (24/7/2018) malam, menguatkan wacana pasangan Prabowo-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai penantang incumbent, Joko Widodo, pada pemilihan presiden 2019 mendatang.

Meski demikian, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar, menilai, wacana itu membutuhkan 'restu' sekaligus kerelaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebab, PKS adalah rekan Gerindra sejak lama dan hingga kini PKS masih berpendirian kuat untuk mendorong kadernya menjadi cawapres mendampingi Prabowo.

Baca juga: Pertemuan SBY-AHY dengan Prabowo dan Sinyal Koalisi Hadapi Jokowi...

"PKS dan Gerindra ini bekerjasama hampir di sembilan provinsi dalam Pilkada serentak 2018 kemarin. Belum lagi di kabupaten/ kota yang jumlahnya juga banyak," ujar Rully saat dijumpai di Kantor LSI Denny JA, bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (25/7/2018).

"Waktu Pileg 2014 kemarin, PKS juga memiliki suara tinggi. Tapi nyatanya PKS rela menyerahkan tiket cawapres ke PAN, Pak Hatta Radjasa, sebagai cawapres Prabowo. Jadi, Pemilu 2019 ini adalah momen lagi bagi PKS untuk meminta jatah kadernya jadi cawapres," lanjut dia.

 

Demokrat Unggul

Rully melanjutkan, hasil Pileg 2014 tentu menjadi salah satu rujukan Prabowo dalam menentukan parpol mana yang kadernya akan digaet menjadi cawapresnya.

Dari sisi perolehan suara Pileg 2014 sendiri, Demokrat unggul dibandingkan PKS. Partai besutan SBY itu memperoleh 12.728.913 suara atau setara dengan 10,19 persen. Sementara, PKS memperoleh 8.480.204 atau setara dengan 6,79 persen.

Baca juga: Politisi PKS Apresiasi Sikap SBY soal AHY Cawapres Bukan Harga Mati

Artinya, berdasarkan kalkulasi, akan lebih menguntungkan bagi Prabowo apabila ia menggaet kader Demokrat menjadi cawapres pada Pemilu 2019.

Meski demikian, Rully mengingatkan kembali bahwa kalkulasi itu bukanlah hal yang mutlak.

"Kalau hitungannya perolehan kursi di 2014, memang lebih banyak Demokrat daripada PKS. Tapi ini tentu hitung-hitungan politis, bukan matematis. Keduanya ini jelas beda. Sekali lagi karena PKS itu adalah partner setianya Gerindra," ujar Rully.

Baca juga: Sekjen Gerindra Sebut Cawapres dari PKS Tetap Dipertimbangkan

"Jadi apakah AHY pasti masuk dengan Prabowo? Belum tahu. Butuh pertimbangan lagi pasti dari Gerindra. Sampai saat ini tidak ada yang bisa memastikan apakah Prabowo sama-sama dengan AHY atau dengan kader PKS? Belum bisa dipotret," lanjut dia.

 

SBY dan AHY Bertemu Prabowo

Diberitakan, setelah sempat ditunda beberapa hari, pertemuan antara SBY dengan Prabowo akhirnya berlangsung juga. Pertemuan itu berlangsung di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Usai pertemuan, SBY ditanya oleh wartawan apakah dalam pertemuan semalam mendorong AHY menjadi cawapres pendamping Prabowo.

Baca juga: SBY-Prabowo Buka Pintu Koalisi, PAN Ingin Ada Prinsip Meja Kosong

SBY menjawab, pertemuan tersebut belum spesifik membahas cawapres yang akan diusung Partai Gerindra dan Partai Demokrat.

"Kami tidak membicarakan urusan cawapres. Saya ulangi, setiap parpol tentu menginginkan salah satu kadernya jadi capres atau cawapres, demikian juga Partai Demokrat. Tapi cawapres bukan harga mati," ujar SBY.

Baca juga: Prabowo: AHY Jadi Cawapres, Kenapa Tidak?

Prabowo lantas meneruskan jawaban SBY.

"Pak SBY tidak meminta AHY sebagai cawapres sebagai harga mati. Beliau minta kami mencari nama yang terbaik," ujar Prabowo.

Kompas TV Dalam pertemuan malam ini Prabowo mengatakan tidak ada tekanan dan keharusan dari SBY untuk menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com