Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY-Prabowo Buka Pintu Koalisi, PAN Ingin Ada Prinsip Meja Kosong

Kompas.com - 25/07/2018, 10:17 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan belum menentukan sikap untuk menjalin koalisi dalam menghadapi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Menurut Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, komunikasi politik masih terus dilakukan, termasuk dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Apalagi, SBY sebelumnya menyatakan siap untuk menjalin kerja sama dengan PAN dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PAN pun menyatakan siap untuk membicarakan koalisi.

"Kalaupun koalisi akan dibentuk, itu pembicaraannya harus berdasarkan prinsip meja kosong," ujar Eddy kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

"Dalam artian semua pihak (yang akan berkoalisi) hadir untuk berdiskusi, berdialog tanpa ada prakondisi apa pun," kata dia.

Baca juga: SBY Siap Kerja Sama dengan PAN dan PKS Hadapi Pilpres 2019

Eddy tidak menjelaskan prakondisi yang ia maksud. Namun, PAN menolak disebut meminta-minta untuk diundang dalam setiap pembicaraan tersebut.

Menurut dia, semua partai yang ingin berkoalisi harus sepakat duduk besama terlebih dahulu.

Berdasarkan Pemilu 2014, PAN mengantongi 9.481.621 suara, atau 7,59 persen dari total suara. Di parlemen, PAN memiliki 49 kursi. Hal itu menempatkan PAN pada urutan ke-5 parpol dengan jumlah kursi terbanyak di DPR.

Kursi DPR yang diduduki PAN lebih banyak dari PKS yang hanya 40 kursi namun kalah dari Partai Gerindra dengan 73 kursi dan Partai Demokrat dengan 61 kursi.

Saat ini, kata Eddy, PAN menjalin komunikasi dengan semua partai tanpa terkecuali. Begitu pula dengan tokoh-tokoh yang dianggap potensial maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden, baik dari parpol maupun tokoh yang tak punya kendaraan politik.

Baca juga: Pertemuan SBY-AHY dengan Prabowo dan Sinyal Koalisi Hadapi Jokowi...

Oleh karena itu, menurut Eddy, PAN terbuka dengan koalisi mana pun. Tak hanya dengan Partai Demokrat atau Partai Gerindra, namun juga partai yang sudah menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo.

"Idealnya dibentuklah koalisi lebih dahulu, setelah itu disepakati siapa capresnya, siapa cawapresny,a jadi agar konsensus itu jadi konsenus kolektif," kata dia.

PAN sendiri menyambut baik pertemuan antara Prabowo dan SBY semalam. Dari sisi demokrasi kata Eddy, pertemuan itu sangat positif.

PAN berharap, koalisi yang terbentuk bisa memunculkan putra dan putri terbaik bangsa muncul dalam Pilpres 2019.

Kompas TV Partai Amanat Nasional masih bersikeras memajukan kadernya menjadi cawapres di Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com