Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY, antara Apresiasi dan Kritikan Pemerintahan Jokowi

Kompas.com - 14/06/2018, 13:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kritik Agus Harimurti Yudhoyono kepada pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang disampaikan melalui orasi, Sabtu (9/6/2018) lalu, boleh dibilang cukup mengejutkan.

Ini merupakan kali pertama AHY, sapaan populer Agus, mengkritik pemerintahan Jokowi secara terbuka di depan publik.

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, Maret 2018 lalu, AHY juga sempat tampil berpidato.

Namun kala itu, ia mengapresiasi pemerintahan Jokowi-JK yang dinilai sukses membangun infrastruktur di bidang pekerjaan umum dan perhubungan secara signifikan.

Jokowi-JK juga dinilai sukses menjaga stabilitas politik dan keamanan.

Baca juga: AHY Apresiasi Pemerintahan Jokowi dalam Pidato Penutup Rapimnas Demokrat

Lalu saat berorasi selama 40 menit bertajuk "Mendengar Suara Rakyat" di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (9/6/2018), ia melontarkan lima 'peluru' kritik bagi Jokowi-JK.

Lima isu yang disasar AHY, yakni menurunnya daya beli masyarakat, naiknya tarif dasar listrik, kurangnya pembukaan lapangan pekerjaan, derasnya aliran tenaga kerja asing dan revolusi mental yang dinilai tidak berjalan.

Khusus mengenai revolusi mental, AHY tegas mengatakan, "Ketika pemerintah saat ini berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas kita patut bertanya, apa kabar revolusi mental?"

Baca juga: Lima Kritik AHY untuk Pemerintahan Jokowi-JK

Empat hari setelah momen itu, ia melanjutkan manuver politiknya. Ia mengatakan, harga barang jelang Lebaran selalu meningkat.

"Kami tahu akhir-akhir ini atau menjelang Lebaran, harga-harga juga bisa naik. Di belakang ini banyak kampung-kampung, ada dua RW dan dari pagi sudah ramai, habis cepat kuponnya," kata putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Antusiasme masyarakat terhadap pasar murah yang digelar AHY itu dinilainya menjadi indikator penurunan daya beli masyarakat yang semakin parah.

Istana menjawab

Serangkaian kritik AHY ini diperhitungkan Istana. Staf Khusus Presiden yang mengurus masalah ekonomi, Ahmad Erani Yustika mengatakan, pernyataan AHY khusus mengenai rendahnya daya beli masyarakat Indonesia, tidak didukung data yang tepat.

"Saya sebagai ekonom, kalau berbicara itu menggunakan teori dan data akurat yang menunjang itu semua. Nah, dari hal-hal semacam ini (pernyataan Agus), konteks daya beli yang dimaksud itu tidak ada data-data pendukungnya," ujar Erani kepada Kompas.com, Rabu (13/6/2018).

Baca juga: AHY Merasa Realistis dan Rasional Kritik Kinerja Pemerintahan Jokowi

Menurut Erani, kerangka berpikir bahwa ramainya pasar murah menunjukkan penurunan daya beli, kurang tepat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com