Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Sebut Harga Barang Tinggi, Ini Kata Stafsus Presiden

Kompas.com - 13/06/2018, 19:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika merespons pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono mengenai tingginya harga barang kebutuhan pokok pada bulan Ramadhan ini.

Erani sedikit banyak setuju terhadap pernyataan Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat itu yang menyebut harga barang naik. Dia mengakui, setiap bulan Ramadhan, harga sejumlah barang, terutama pangan, memang mengalami kenaikan.

Namun, kenaikan harga itu masih dapat ditoleransi. Tidak melonjak drastis seperti yang dipersepsikan dari pernyataan AHY.

Baca juga: Stafsus Presiden Sebut Kritik AHY soal Daya Beli Tanpa Data Akurat

"Memang betul setiap menjelang Lebaran, harga barang-barang itu meningkat. Tapi tahun 2018 ini, stabilitas harga barang itu paling bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Silahkan dicek saja," ujar Erani kepada Kompas.com, Rabu (13/6/2018).

Ia menilai, pernyataan AHY seperti merepresentasikan kondisi harga barang di skala nasional.

"Kalau ada yang mengambil kesimpulan kondisi ini level nasional, tentunya harus ada representasi data yang secara metodologi bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya dia cuma lihat sebuah mal itu sepi, tentu itu enggak bisa merepresentasikan keseluruhan. Demikian soal pernyataan (AHY) itu," lanjut dia.

Erani mengatakan, keinginan AHY untuk menjadi pemimpin di masa mendatang patut dihargai. Tapi, penting bagi orang seperti AHY untuk berpikir dengan kerangka yang runut dan komprehensif.

"Penting bagi seseorang yang memiliki posisi penting di masyarakat, atau menjadi pemimpin di masa mendatang berpikir menggunakan nalar yang runtut dan komprehensif. Karena dia ada dalam posisi atau berharap untuk menjadi pemimpin di masa mendatang. Oleh sebab itu, keseluruhan kerangka berpikirnya itu akan menjadi rujukan," ujar dia.

"Kalau ada kerangka berpikir yang tidak tepat, maka itu akan merugikan dirinya sendiri," lanjut Erani.

Diberitakan, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan bahwa menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga barang mengalami kenaikan. Maka tidak heran apabila masyarakat menyerbu pasar murah yang ia selenggarakan.

Baca juga: AHY Merasa Realistis dan Rasional Kritik Kinerja Pemerintahan Jokowi

"Kami tahu akhir-akhir ini atau menjelang Lebaran harga-harga juga bisa naik. Di belakang ini banyak kapung-kampung, ada dua RW dan dari pagi sudah ramai, habis cepat kuponnya," ujar AHY.

Dalam pasar murah itu, panitia menyediakan 1.000 paket kebutuhan pokok untuk masyarakat sekitar.

Paket tersebut berisi 1 kilogram daging sapi, 5 kilogram beras dan 900 mililiter minyak goreng. Jika barang-barang itu dijual dengan harga normal, satu paket itu bisa seharga Rp 200.000.

Sementara, panitia yang berasal dari AHY Foundation tersebut hanya menjualnya dengan harga Rp 50.000 per paket.

Kompas TV Agus Harimurti Yudhoyono melontarkan kritik terhadap sejumlah kebijakan Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com