Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Berharap Risma Merespons Keinginan Rakyat jika Diusung di Pilkada Jatim

Kompas.com - 14/10/2017, 13:07 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berharap Tri Rismaharini mengambil keputusan dengan pertimbangan yang matang, jika akhirnya ditunjuk untuk maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2018.

PDI-P berharap Wali Kota Surabaya itu merespons keinginan rakyat yang ingin mengusungnya menjadi gubernur.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto mengatakan, partainya menghormati apa pun sikap Risma dalam menanggapi rencana pencalonan dirinya.

Namun, PDI-P juga mendengarkan masukan dari semua pihak, khususnya warga Jawa Timur.

(baca: Pilkada Jatim, Risma Siap Jadi Jurkam untuk Pasangan PDI-P)

Hasto mengatakan, ketika rakyat yang berdaulat memiliki harapan pada sosok pemimpin yang dinilai mampu mengayomi, mampu menyatukan dan mampu membawa harapan yang lebih baik, maka PDI-P akan mendukung pilihan rakyat tersebut.

"Tentu saja sosok tersebut ketika rakyat menghendaki, dengan lapang dada kami harapkan dapat betul-betul merespons apa harapan rakyat," kata Hasto saat ditemui di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (14/10/2017).

(baca: Risma: Saya Sudah Sampaikan ke Bu Mega...)

Hari ini, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumpulkan sejumlah kepala daerah di kediamannya di Jalan Teuku Umar. Salah satu yang diundang adalah Tri Rismaharini.

Hasto mengatakan, pengumpulan kepala daerah ini terkait deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Meski demikian, Risma akan melakukan telekonferensi dengan Megawati. Sebab, Risma saat ini masih berada di Tokyo, Jepang, untuk menerima penghargaan atas prestasi dan kinerja di Surabaya, khususnya terkait green city dan smart city.

Risma selama ini enggan berkomentar mengenai peluangnya maju pada Pilkada Jawa Timur 2018, meskipun PDI-P dan Partai Hanura berencana untuk mengusungnya sebagai calon gubernur Jawa Timur.

"Ndak-lah. Saya istiqomah di (jadi) Wali Kota (Surabaya) ya," kata perempuan yang akrab disapa Risma tersebut di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (5/10/2017).

Dia menegaskan tidak mau maju Pilkada Jawa Timur 2018. Hal ini juga sudah disampaikannya kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Ndak mau, saya sudah sampaikan itu ke Bu Mega. Biar saya menyelesaikan dulu ya (jadi Wali Kota Surabaya)," kata Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com