Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kader Membelot Dinilai karena Sistem Partai Belum Ideal

Kompas.com - 27/09/2016, 20:36 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilkada DKI Jakarta 2017 memasuki tahapan pencalonan. Tiga bakal calon sudah ditentukan. 

Meski tiga bakal calon belum tentu lolos, tapi situasi politik di lapangan sudah mulai panas. 

Saat ini marak kader yang membelot dari putusan partai. Mereka tak setuju terhadap putusan partainya terkait sosok calon gubernur yang diusung.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Zaenal A Budiyono mengatakan, fenomena tersebut mengindikasikan belum berjalannya mekanisme partai dalam penentuan calon yang akan diusung.

"Proses penentuan dan penetapan kandidat mungkin tidak memenuhi tahapan-tahapan sebagaimana yang ada di AD/ART ataupun aturan partai lainnya," ujar Zaenal ketika dihubungi, Selasa (27/9/2016).

Zaenal menilai tidak berjalannya mekanisme penetapan kandidat terjadi hampir di semua partai.

Pasalnya, banyak partai di Indonesia menerapkan sistem oligarki, sehingga keputusan penetapan kandidat hanya dilakukan segelintir elite politik.

"Itu fenomena umum hampir semua partai di Indonesia. Artinya belum ada partai modern sebagaimana yang kita harapkan di iklim demokrasi," tambah Zaenal.

Selain itu, Zaenal juga menganggap pembelotan disebabkan karena kurangnya doktrin ideologi yang dilakukan kepada kader partai.

Padahal, doktrin ideologi partai seharusnya dilakukan agar kader partai dapat memahami dan taat terhadap kebijakan partai.

"Institusionalisasi organisasi ini penting karena partai beda dengan organisasi biasa. Partai punya ideologi pengikat dan tujuan bersama. Mungkin ini di banyak partai belum terlembaga," kata Zaenal.

Zaenal menuturkan, fenomena pembelotan dapat mencederai demokrasi Indonesia. Musababnya, partai hingga kini masih belum mampu menjalankan fungsinya dalam pendidikan politik.

Atas dasar itu, Zaenal meminta partai mampu menegakkan aturan dan tahapan organisasi agar tidak terjadi pembelotan kader.

"Bagi partai sendiri ini pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan. Jawabannya semua sudah tahu. Kembali ke aturan main dan jalankan tahapan-tahapan organisasi, khususnya pengkaderan," ucap Zaenal.

Sejumlah kader partai politik memilih untuk membelot lantaran berbeda pendapat dengan keputusan partai terkait sosok yang dicalonkan di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com