Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Bakal Hadapi Semua Penolak Proyek Perpustakaan

Kompas.com - 28/03/2016, 14:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Ade Komarudin mengakui, wacana membangun perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara baru keinginannya pribadi.

Keinginan ini belum dibicarakan dengan pihak lain yang berkepentingan seperti Sekretariat Jenderal DPR, Badan Urusan Rumah Tangga DPR dan perwakilan 10 Fraksi.

"Setelah reses baru akan dibicarakan," kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2016).

Kendati demikian, Ade meyakini bahwa semua pihak akan menyetujui usulan ini. Dia menilai, usulan yang awalnya disampaikan para cendikiawan ini sangat berguna, baik untuk menunjang kinerja DPR maupun untuk mencerdaskan masyarakat.

Apalagi, sudah ada anggaran Rp 570 Miliar di APBN 2016 untuk pembangunan gedung. Dia yakin pemerintah juga tidak akan menarik dana tersebut dalam pembahasan APBN-P. (baca: Ketua DPR: Kalau "Tax Amnesty" Tak Jalan, Akan Banyak Korban)

"Saya siap hadapi pihak di luar, dalam, termasuk jika pemerintah yang menolak," ujar Ade.

Ade tak percaya jika saat ini sudah ada sejumlah fraksi di DPR yang menolak usulan ini. Dia memilih untuk terlebih dahulu mengadakan rapat dan mendengarkan langsung pandangan seluruh fraksi yang ada. (baca: Ada "E-library", Nasdem Tolak Rencana Perpustakaan DPR)

"Enggak ada yang menolak, jangan ngarang-ngarang lah," ujar politisi Partai Golkar itu.

Wacana pembangunan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara muncul setelah Ade Komarudin menerima sejumlah cendekiawan dan budayawan di Kompleks Parlemen, Selasa (22/3/2016).

Ade Komarudin meyakini bahwa kebijakan moratorium pembangunan gedung baru tidak akan berlaku untuk proyek gedung baru DPR. (baca: Fahri Hamzah Anggap Perpustakaan DPR Level Ketua RT)

Urusan anggaran tidak menjadi masalah karena, menurut dia, DPR dapat memodifikasi anggaran pembangunan gedung baru sebesar Rp 570 miliar yang sudah dialokasikan di APBN 2016.

Gedung baru itu direncanakan terdiri dari perpustakaan umum terbesar se-Asia Tenggara serta ruang kerja bagi anggota DPR dan tenaga ahli.

Ada sekitar 600.000 koleksi buku yang akan disimpan di perpustakaan tersebut. Itu akan melebihi perpustakaan terbesar di Asia Tenggara saat ini, National Library of Singapore, yang memiliki 500.000 koleksi buku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com