Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Tidak Ingin "Dosa" Pemerintah soal Gerhana 1983 Terulang pada 2016

Kompas.com - 29/02/2016, 16:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak ingin "dosa" pemerintah terkait gerhana matahari pada 1983 tidak terulang lagi pada 2016.

Kala itu, tutur Wapres, pemerintah justru meminta warga untuk berada di rumah saat gerhana matahari total terjadi.

"Itu kesalahan besar," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Senin (29/2/2016).

Berdasarkan penuturan Rektor Universitas Ma Chung Malang, Chatief Kunjaya, kepada wartawan Kompas, M Zaid Wahyudi, saat itu, instruksi yang muncul oleh pemerintah justru meminta warga untuk berada di rumah.

Warga juga diminta menutup rapat-rapat semua lubang yang memungkinkan sinar matahari masuk untuk mengindari dampak buruk seperti kebutaan. Bahkan, anak-anak diminta bersembunyi di bawah kolong meja.

(Baca: Sembunyi di Kolong dari Gerhana Matahari 1983, "Dosa" Pemerintah Tak Boleh Terulang)

Berdasarkan arsip harian Kompas juga, gerhana 1983 mendapat pengakuan sebagai gerhana terindah. Saat itu, durasi fasenya mencapai 3-5 menit.

Sementara itu, gerhana yang terjadi pada 9 Maret 2016 nanti hanya 1-3 menit.

Bagi Wapres, kesalahan besar pemerintah masa silam itu harus dikoreksi, apalagi pada 9 Maret 2016 nanti, pemerintah punya kesempatan mengoreksi kesalahan itu.

"Dianjurkan justru untuk dilihat walaupun harus pakai kacamata khusus," kata Wapres.

Ia yakin peristiwa langka itu akan disambut oleh masyarakat. Bahkan, kata kalla, hotel di berbagai daerah sudah penuh, misalnya di Palu dan Ternate.

Wapres pun tidak mau ketinggalan menyaksikan fenomena langka itu. Ia menuturkan sedang mengatur waktu agar bisa menyaksikan gerhana matahari total di suatu tempat.

"Kalian (wartawan) mau ikut? Lagi diatur tempatnya," kata Kalla sembari tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com