Korban yang disebut sebagai seorang PNS di Dinas Pertambangan Energi Provinsi Sumatera Utara ditemukan meninggal dunia pertama kali oleh Sutri (29).
Tetangganya ini kebetulan tengah melintas di depan rumah. Dia mencium aroma tak sedap di rumah bercat hijau dengan nomor 11 itu.
"Tadi waktu aku lewat, aku cium bau sekali di rumah itu. Terakhir, aku kasih tahulah sama tetangga-tetangga. Soalnya setahu kami ibu ini lagi sakit, tinggal sendiri dia di rumah," ujar Sutri.
Semetara itu, Kepala Lingkungan I Hairawati (62) mengatakan, korban memang memiliki riwayat penyakit asam lambung dan asam urat.
"Tadi ada warga yang datang ke rumah saya memberi tahu. Langsung saya hubungi kelurahan dan Polmas," kata Hairawati.
Dia menjelaskan, banjir melanda lingkungan tersebut dan air masuk ke dalam rumah korban.
"Kasihan ibu ini, dia sendirian di rumah. Suaminya mengantar TKI ke Malaysia. Terjebak banjir dia, mungkin. Soalnya masuk air ke rumahnya. Mungkin capek dia menguras air. Kambuh pula penyakitnya, kemungkinan jadi meninggal," katanya.
Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara guna keperluan otopsi.
Kapolsekta Medan Helvetia Kompol Roni Bonnic mengatakan, saat ini pihaknya bersama tim inafis Polresta Medan masih melakukan penyelidikan.
"Dari hasil penyelidikan yang kita lakukan, tidak ada ditemukan tanda-tanda penganiayaan maupun yang mencurigakan. Dari keterangan warga, korban memiliki riwayat penyakit semasa hidupnya. Saat ini jenazah akan kita bawa ke RS Bhayangkara guna keperluan visum," kata Roni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.