"Jokowi-JK tersandera parpol dan para pengusaha yang mendanai kampanye dulu," kata Fuad Bawazier dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Fuad mengatakan, Jokowi-JK tersandera karena memang tidak punya kendaraan politik saat maju sebagai pasangan capres dan cawapres. Hal ini menyebabkan mereka "meminjam" parpol sebagai kendaraan dan dukungan pengusaha.
"Jokowi-JK ini bisa dibilang nekat tidak punya kendaraan, tetapi berani maju," ujar anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini.
Akhirnya, lanjut Fuad, efeknya bisa dirasakan sekarang. Sejumlah menteri dinilainya tidak berkualitas karena titipan parpol sehingga "merecoki" kerja kabinet. Sejumlah menteri cenderung menjalankan agendanya sendiri-sendiri.
"Reshuffle hanya jadi pembagian jatah. Kualitas menterinya KW 3 dan KW 4 semua," kata Fuad.
Dengan kondisi saat ini, Fuad pun menyarankan agar Jokowi segera melakukan reshuffle atau perombakan kabinet jilid II. Ia mengatakan, Jokowi harus mempunyai daya tawar saat bernegosiasi sehingga menteri yang dipilih bisa lebih berkualitas.
"Ini tergantung bagaimana skill negosiasi. Kalau Presiden bisa nego dengan parpol, ada harapan punya menteri kapabel KW 1," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.