Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Akan Padamkan Api di Sumsel Pakai Bahan Kimia Hasil Riset Ilmuan Indonesia

Kompas.com - 06/10/2015, 15:07 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana menguji coba pemadaman titik api di Sumatera Selatan dengan menggunakan bahan kimia. Menurut Kepala BNPB Willem Rampangilei, bahan kimia yang akan digunakan untuk pemadaman api ini mampu menurunkan temperatur secara drastis dan mengurangi asap.

"Salah satu tantangan pemadaman lahan gambut, proses pemadamannya pasti menghasilkan asap. Sekarang saya akan bawa 40 ton chemical (bahan kimia) untuk memperkuat pemadaman, menurunkan temperatur drastis dan mengurangi asap," kata Willem dalam jumpa pers di Kantor BNPB di Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Jika bahan kimia ini efektif, pemadaman seluruh titik api akan menggunakan bahan tersebut. Kendati demikian, Willem tidak menyebutkan nama bahan kimia yang dimaksudkannya. (baca: Kapolri: Sudah 240 Tersangka Kasus Pembakaran Hutan dan Lahan)

Ia menyampaikan bahwa bahan kimia ini merupakan hasil riset luar negeri yang dikembangkan ilmuan Indonesia bernama Randall Hartolaksono. Nantinya, menurut Willem, zat kimia berupa bubuk tersebut dicampurkan dengan air dan disemprotkan melalui pengeboman air di udara.

"Water bombing, dia ngambil airnya tetapi nyampurnya ini yang bagaimana, bukan berarti chemical menjadi lebih gampang. Itu bisa dipakai di damkar, ada tempat tertentu yang enggak bisa di damkar," kata Willem. (baca: Menhut: Akan Ada 30 Perusahaan Lagi yang Dicabut Izinnya)

Ia juga menyampaikan bahwa uji coba bahan kimia akan dilakukan di Sumatera Selatan mengingat titik api di daerah ini sulit dijinakkan. Willem bahkan menyebut pemadaman di Sumsel, terutama di Kabupaten Ogan Komering Ilir tergolong lambat.

"Dari citra satelit yang kami amati dalam dua hari terakhir, yang pertama di Sumsel, khususnya di Ogan Komering Ilir (OKI), pemadamannya lambat sekali," kata dia.

Kendati demikian, BNPB sejauh ini masih mengalami kendala teknis membawa bahan kimia tersebut ke lokasi titik api di Sumsel. (baca: Presiden Ingin Kebakaran Hutan dan Asap Selesai Bulan Ini)

"Saya sementara mencari transportasinya ke sana bagaimana. Menurut yang punya, butuh satu minggu, jadi baru bisa minggu depan," ujar Willem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com