Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas Sebut OC Kaligis Tak Perlu Praperadilan sebab...

Kompas.com - 06/08/2015, 14:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bareskrim Komjen Budi Waseso mengatakan, Otto Cornelis Kaligis tidak perlu mengajukan praperadilan terhadap dugaan penyalahgunaan wewenang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Budi, penyelesaian dugaan pelanggaran prosedur dalam penegakan hukum, salah satunya, dapat melalui jalur pidana.

"Praperadilan itu kan dalam proses penegakan hukum. Bisa saja di situ terjadi pelanggaran pidana. Nah, kalau alat bukti itu cukup, ya tidak harus praperadilan," ujar Budi di kompleks Mabes Polri, Kamis (6/8/2015) siang.

Kendati demikian, pria yang populer disapa Buwas ini menegaskan bahwa hal tersebut adalah pendapat pribadinya semata. Ia menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada pihak yang merasa dirugikan.

"Silakan saja kalau mereka mau praperadilan. Kita enggak mungkin menyarankan pihak OC Kaligis untuk praperadilan karena itu hak dia," ujar Buwas.

"Sekarang, kebetulan pihak OC melaporkan ke saya soal penyalahgunaan wewenang penyidik KPK. Ya kami tindak lanjuti, itu saja," ucap dia.

Kuasa hukum OC Kaligis melaporkan penyidik KPK ke Bareskrim Polri, Rabu (5/8/2015). OC melaporkan dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan penyidik KPK saat memproses kliennya secara hukum. (Baca: OC Kaligis Laporkan Penyidik KPK ke Bareskrim Polri)

Saat ini, laporan tengah diproses di Bareskrim Polri. Penyidik masih kaji apakah laporan itu layak ditindaklanjuti atau tidak.

KPK menetapkan Kaligis sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada hakim PTUN Medan. Dalam kasus ini, KPK telah terlebih dulu menjerat anak buah Kaligis, M Yagari Bhastara alias Gerry, sebagai tersangka.

Gerry merupakan pengacara yang mewakili Ahmad Fuad Lubis, pegawai Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, yang menggugat Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut). Gugatan itu berkaitan dengan surat perintah penyelidikan Kejati Sumut atas dugaan penyalahgunaan wewenang, berkaitan dengan dugaan korupsi bantuan sosial di Pemprov Sumut.

Gerry diduga menyuap tiga hakim PTUN Medan, yaitu Tripeni Irianto Putro, Amir Fauzi, dan Dermawan Ginting, serta seorang panitera, Syamsir Yusfan, agar gugatannya menang. KPK menduga, Kaligis terlibat dalam penyuapan ini. Gerry beserta tiga hakim dan satu panitera tersebut telah ditahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com