Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penjaring Calon Kepala Daerah Golkar Bantah Tetapkan Mahar Politik

Kompas.com - 28/07/2015, 16:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim penjaring bersama calon kepala daerah dari Partai Golkar membantah ada mahar politik saat memberikan rekomendasi pada calon kepala daerah yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember 2015 nanti. Dugaan adanya mahar politik itu disampaikan oleh Bendahara Umum DPP Partai Golkar hasil Munas IX Bali, Bambang Soesatyo. (Baca: Kubu Aburizal: Banyak Calon Kepala Daerah Golkar Tersandera "Mahar" Politik)

"Aduh, kalau tim 10 tidak bicara mahar, itu murni sesuai sistem yang ada," kata anggota tim penjaring dari kubu Munas Bali, Nurdin Halid, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Nurdin menegaskan, tim penjaring bersama yang diisi oleh masing-masing lima pengurus dari dua kubu di internal Golkar melakukan penjaringan dengan selektif dengan memperhitungkan kalkulasi politik. Ia pastikan, tidak ada satu rekomendasi pun keluar karena tim penjaring mendapatkan imbalan tertentu dari figur yang diusung.

"Kita, 1.000 persen tidak ada mahar. Makanya kita lama, karena kita mencari dan kedepankan kader partai," ujarnya.

Di lokasi yang sama, ketua tim penjaring bersama yang merupakan perwakilan pengurus hasil Munas IX Jakarta, Yorrys Raweyai, juga membantah pernyataan Bambang. Ia meminta Bambang memberikan bukti jika dalam proses penetapan calon kepala daerah dari Partai Golkar diwarnai praktik transaksional.

"Kalau dia (Bambang) bisa membuktikan, kenapa tidak? Ini kan baru rumor, tapi jangan terlalu mendramatiisr. Selama ini saya belum melihat itu," ucap Yorrys.

Yorrys menuturkan, tim penjaring membagi daerah yang akan menggelar pilkada serentak menjadi dua kualifikasi, yaitu daerah yang menjadi kantong Golkar dan daerah yang perolehan suara untuk Golkar terbilang rendah.

Untuk daerah yang menjadi kantong suara, maka Golkar berusaha mengajukan calonnya sendiri dengan dukungan beberapa partai lain. Tapi untuk daerah yang bukan menjadi basisnya, Golkar memilih realistis dengan hanya mendukung calon yang diusung partai lain.

Dari kualifikasi tersebut, ada sekitar 90 daerah yang dianggap bukan menjadi basis suara Golkar. Sebagai jalan tengah, kedua kubu di internal Golkar sepakat bahwa penetapan figur yang akan diusung di daerah tersebut dilakukan melalui mekanisme survei untuk mengakhiri perbedaan prinsip yang tidak terselesaikan.

"Mudah-mudahan KPU tetap mengikuti semua proses kesepakatan yang sudah kita bangun bersama," ujar Yorrys.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
'Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan'

"Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com