Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Ditelusuri, Abraham atau Hasto yang Membuka Penawaran

Kompas.com - 09/02/2015, 11:12 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Komisi III DPR RI, Martin Hutabarat, mendorong Pelaksana Tugas Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto untuk hadir memenuhi undangan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Martin, Hasto perlu menjelaskan secara gamblang tentang Ketua KPK Abraham Samad yang ia tuduh melakukan manuver politik.

Menurut Martin, ada sebuah pertanyaan besar yang belum terjawab di balik tudingan Hasto pada Abraham. Publik perlu tahu apakah Abraham menawarkan diri untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2014 atau PDI-P yang mendorong Abraham untuk maju sebagai cawapres.

"Siapa yang memulai menawarkan Abraham menjadi cawapres, apakah Abraham yang menawarkan atau Hasto yang ditugaskan menggadang-gadang Abraham untuk menaikkan elektabilitas?" kata Martin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/2/2015).

Politisi Partai Gerindra ini mengaku pernah menanyakan hal itu saat Hasto hadir memenuhi undangan Komisi III DPR RI untuk menjelaskan tuduhannya tentang Abraham yang melakukan manuver politik. Namun, jawaban yang dilontarkan Hasto dianggap Martin belum tuntas.

"Harus ditelusuri, apakah Abraham yang menawarkan diri atau sebaliknya, Abraham yang dikipas-kipas? Ini penting. Kalau bukan dari Abraham, akan repot lagi," ujarnya.

Hasto menuding Abraham telah melakukan lobi politik jelang Pilpres 2014. Hasto mengaku membeberkan semua ini karena tidak mau Abraham menggunakan lembaga KPK untuk tujuan politik praktis.

Hasti telah memberikan penjelasan terkait manuver Abraham di hadapan Komisi III DPR pada pekan lalu. Pada Senin (9/2/2015) siang, Hasto akan hadir memenuhi undangan pimpinan KPK untuk memberikan penjelasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com