JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Majelis Taklim Adz-Dzikra Ustadz Muhammad Arifin Ilham berharap agar Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin negara mampu bertindak jujur dan berani. Ia menanggapi mengenai persoalan yang tengah terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Polri.
"Ustadz mendoakan semua, kita mendoakan semua, kita mengharapkan di negeri ini sosok pemimpin yang berwibawa, jujur, berani, mandiri, tegas, demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," ujar Arifin di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (27/1/2015), seusai memberikan ceramah rutin di KPK.
Arifin mengatakan, dengan adanya ketegasan Jokowi menyikapi konflik kedua lembaga penegak hukum itu, maka persoalan akan cepat selesai. Ia berharap, sikap berani dan jujur Jokowi nantinya akan menular ke KPK dan Polri agar tidak ada lagi konflik.
"Itu yang jadi harapan, yang jadi doa. Kita ingin polisi yang bersih, KPK yang berani, TNI yang kuat sehingga rakyat bisa nikmati kesejahteraan negeri ini," kata Arifin.
"Intinya beliau (Jokowi) tegas, mandiri, beliau bukan petugas partai. Beliau bertugas untuk kemaslahatan negeri yang kita cintai ini," lanjut dia.
Seperti diberitakan, Komisaris Jendral Budi Gunawan ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Karena status itu, Presiden Jokowi menunda pelantikan Budi sebagai Kapolri.
Pada Jumat (23/1/2015), Bareskrim Polri menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Penangkapan Bambang dilakukan atas laporan masyarakat terkait kasus dugaan mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu dalam sengketa pemilihan kepala daerah untuk Kotawaringin Barat pada 2010.
Penangkapan Bambang mendapatkan perlawanan dari sejumlah elemen masyarakat, terutama para pegiat antikorupsi. Mereka mendatangi Gedung KPK untuk menyampaikan dukungan moral dan mendesak Polri membebaskan Bambang. Bambang Widjojanto dibebaskan pada Sabtu (24/1/2015) dini hari.
Seusai dibebaskan, Bambang meminta masyarakat untuk solid, merapatkan barisan dalam menghadapi permasalahan hukum di negeri ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.