Kapolri mengatakan, tugas Polri hanyalah mengamankan pilpres. "Secara garis komando, saya perintahkan khusus Polri tidak ada yang ke mana-mana. Semuanya harus netral," kata Sutarman di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Mantan Kapolda Jawa Barat itu pun mengancam akan memperingatkan jika ada perwira Polri yang tidak netral. Kalau masih mengabaikan peringatan, ia mengatakan akan diproses secara disiplin dan etika di bagian Propam. "Kalau masih nekat mengundurkan diri, supaya dia menjadi capres dan cawapres saja," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku punya pengalaman pahit dalam Pemilihan Presiden 2004 lalu. SBY yang saat itu maju sebagai calon presiden berdampingan dengan Jusuf Kalla mengaku telah ditelikung kubu TNI/Polri yang tidak netral dan berpihak ke salah satu kandidat calon presiden.
Presiden mengingatkan perlunya netralitas TNI/Polri. Presiden mengaku menerima informasi yang valid soal adanya pihak calon presiden yang menarik dukungan dari jenderal aktif. Untuk itu, Presiden Yudhoyono meminta agar jenderal aktif yang tergoda terjun ke dunia politik lebih baik mengajukan surat pengunduran diri kepadanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.