Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Janjikan Tambah Anggaran TNI-Polri Tiga Kali Lipat

Kompas.com - 04/06/2014, 08:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo alias Jokowi berjanji untuk meningkatkan alokasi anggaran bagi TNI dan Kepolisian RI sebesar tiga kali lipat. Peningkatan anggaran menyasar pembaruan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan kesejahteraan personel.

"Peningkatan alokasi anggaran TNI dan Polri demi pertahanan negara dan kesejahteraan. Itu sangat penting," ujar Jokowi dalam acara silaturahim keluarga besar purnawirawan TNI dan Polri,  di Balai Kartini, Selasa (3/6/2014).

Namun, lanjut Jokowi, peningkatan alokasi anggaran itu harus diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen terlebih dulu. Jika menjadi presiden, Jokowi yakin target angka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dicapai. Saat ini, alokasi anggaran untuk TNI sebesar Rp 70 triliun, lebih kecil dari negara tetangga Malaysia dan Singapura. Jika pertumbuhan ekonomi melejit, alokasi anggaran terhadap TNI diperkirakan berkisar Rp 210 triliun. Begitu juga alokasi anggaran 2014 Polri yakni Rp 44,5 triliun menjadi Rp 132 triliun.

Sentuhan "high technology"

Peningkatan alokasi anggaran itu, kata Jokowi, akan meyasar pada modernisasi alutsista.

"Kami akan memberikan sedikit sentuhan hi-tech pada alutsista kita," ujar Jokowi.

Untuk TNI Angkatan Udara, Jokowi akan menambah pesawat F16, meng-upgrade sistem radar terbaru, menambah pesawat angkut C130 berkapasitas 80 hingga 100, pesawat angkut M400 bermuatan 37 ton, dan kapasitas 116 personel bersenjata penuh.

Untuk matra TNI Angkatan Laut, Jokowi juga akan menambah pengadaan kapal selam, mengingat Indonesia adalah negara maritim. Kemudian, mengoperasikan armada patroli berkecepatan tinggi, serta memperbantukan armada angkatan laut untuk pengembangan sistem distribusi barang yang bernama tol laut.

Sementara itu, untuk matra TNI Angkatan Darat, Jokowi pun akan menambah pesawat F16, melakukan modernisasi senjata organik, dan lain-lain.

"Jangan tergantung satu negara saja. Kalau di sana sulit, beli ke negara lain. Jangan sampai kita didikte satu negara saja," ujar Jokowi.

Adapun peningkatan alokasi anggaran bagi Polri menyasar peningkatan rasio personel polisi sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk. Setidaknya, dalam dua tahun, pertambahan personel polisi mencapai 20 ribu. Selain itu, mendorong Polri meningkatkan pengawasan terhadap daerah-daerah terpencil melalui modernisasi perangkat informasi teknologi berkualitas tinggi.

"Dengan anggaran itu, perumahan personel TNI dan Polri yang ada juga kita upgrade besar-besaran. Ini penting. Mengapa? Ini jelas memperlihatkan bahwa Indonesia itu mampu, TNI dan Polri punya wibawa di mata dunia internasional," lanjut Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com