"Ya kemungkinan besar keinginan dalam konteks sebagai PKS ya keinginannya pasti satu di antara tiga dipilih jadi cawapres," kata Gubernur Jawa Barat ini, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Adapun Ahmad Heryawan, yang biasa disapa Aher, merupakan satu dari tiga bakal calon presiden yang akan diusung PKS. Dua bakal calon lainnya adalah Presiden PKS Anis Matta dan Ketua Fraksi PKS di DPR, Hidayat Nur Wahid.
Aher tidak mempermasalahkan jika targetnya yang semula menjadi capres PKS diturunkan menjadi cawapres. Menurut Aher, ada saatnya untuk berpikir realistis dalam membaca situasi politik.
"Pada gilirannya kan harus realistis. Pada saatnya ada kesepakatan dari capres ke cawapres, ya enggak apa-apa," katanya.
Ketika ditanya kesiapannya untuk menjadi bakal cawapres untuk Prabowo, ia menyerahkan keputusan terkait hal ini kepada tim PKS yang dibentuk untuk mengkaji kemungkinan koalisi dengan Gerindra. Dia menyerahkan kepada tim untuk memilih satu dari tiga capres PKS yang akan diajukan sebagai cawapres Prabowo.
"Tentu urusan-urusan penugasan kita serahkan saja pada tim PKS. Ditugaskan Pak HNW, Pak Anis Matta, tugaskan saya juga boleh," katanya.
Aher juga menilai, PKS dan Gerindra mempunyai kemiripan platform. Terkait kemungkinan koalisi, Prabowo telah bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin dan Anis Matta.
"Dengan Ustaz Hilmi sudah, dengan Pak Anis Matta sudah, dengan Heryawan yang belum," katanya.
Sebelumnya diberitakan, PKS menerima ajakan untuk berkoalisi yang disampaikan Gerindra secara tertulis. Sebagai respons atas ajakan tersebut, PKS membentuk tim khusus. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Taufik Ridho, PKS memilih berkoalisi dengan Gerindra karena baru partai tersebut yang telah mengirimkan surat resmi ke PKS soal koalisi, sedangkan partai lain sekadar melakukan komunikasi informal.
Tim tersebut akan dipimpin Taufik, beranggotakan Ketua Fraksi PKS di DPR, Hidayat Nur Wahid; Wakil Ketua DPR Shohibul Iman; Wakil Ketua Komisi III DPR Muzzamil Yusuf; dan Bendahara PKS Mahfudz Abdurrahman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.