Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Akui Koalisi dengan Gerindra Tak Sesuai Mukernas

Kompas.com - 18/04/2014, 18:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengakui, keputusan partainya untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra bertentangan dengan keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP.

Dalam Mukernas yang berlangsung di Bandung (9/2/2014) lalu, diputuskan bahwa PPP akan menjalin komunikasi politik dengan delapan bakal capres yang ada. Dari hasil Mukernas tersebut, tidak ada nama Prabowo. Namun dia menegaskan, keputusan Mukernas itu memang tidak bisa dijadikan patokan untuk menjalin koalisi dengan partai politik tertentu. Pasalnya, dia menilai keputusan tersebut hanya bersifat temporal.

"Hasil mukernas bisa berubah karena kondisi politik (saat itu) sudah jauh berbeda dengan kondisi politik saat ini. Aktualitasnya sudah tidak relevan dengan saat ini," kata Suryadharma saat konferensi pers di Kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (18/4/2014) sore.

Suryadharma juga meyakini, keputusan berkoalisi dengan Gerindra ini tidak akan ditentang lagi oleh para petinggi partai. Sebelumnya, langkah Suryadharma yang mendukung Prabowo sebagai capres dari Partai Gerindra, sempat ditentang oleh beberapa petinggi di DPP PPP. Akibatnya, sempat muncul wacana untuk "menggoyang" Suryadharma dari kursi Ketua Umum.

"Saya punya keyakinan bisa masalah itu bisa diselesaikan karena tokoh sentral di PPP Ketua Majelis Syariah DPP Maimun Zuber telah memberi dukungan penuh atas apa yang kita laksanakan hari ini," ujarnya.

Menurutnya, Maimun sangat dituakan di partai berlambang kabah itu. Oleh karenanya, dia yakin semua keputusan yang diambil oleh Maimun tidak akan ditentang oleh petinggi dan fungsionaris partai.

"Kyai Haji Maimun Zuber sudah beri dukungan sepenuhnya ke Prabowo untuk jadi capres 2014-2019. Insyaallah tidak ada satupun pengurus ppp yang membangkang dengan keputusan tersebut," pungkas Suryadharma.

Sebelumnya, PPP dan Gerindra telah resmi berkoalisi. Di kantor DPP PPP Jumat sore, kedua belah pihak bertemu untuk membahas mengenai kerjasama mereka. Usai pertemuan, Suryadharma menyatakan siap mendukung Prabowo untuk maju pada pilpres 9 April mendatang.

Prabowo sendiri menyatakan menerima dukungan yang diberikan PPP tersebut. Dia mengaku terharu PPP mau berkoalisi dan mendukung pencalonannya sebagai presiden tanpa meminta syarat apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com