Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: "SBY Effect" Bisa Kalahkan "Jokowi Effect"

Kompas.com - 03/04/2014, 07:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Didik J Rachbini mengatakan, euforia publik terhadap sosok bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, akan meluntur karena Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Didik, SBY tetap memegang peran kunci dalam menentukan peta koalisi pasca-pemilu legislatif 2014. Hal itu disampaikan Didik, saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Rabu (2/4/2014).

"Peta pertama saat Jokowi menjadi capres, peta koalisi kemudian berubah. Tapi jangan lupa ada peta kedua, yakni di tangan SBY. Dia orang pintar, saya yakin dia akan memainkan peran," ujar Didik.

Kompas.com/SABRINA ASRIL Ketua DPP PAN Didik J Rachbini
Ia mengatakan, jika berkaca pada survei, SBY masih menjadi figur yang disukai rakyat. Tingkat kesukaan publik terhadap SBY, kata Didik, masih berada pada angka di atas 50 persen. Menurut Didik, hal ini sangat berbeda dengan kesukaan publik terhadap Jokowi yang mencapai titik puncak di angka 20 persen.

"SBY saat ini masih kuat. Siapa pun orang (capres) yang akan diputuskan SBY, ini bisa mengubah peta koalisi," kata peneliti Pusat Data Bersatu itu.

Didik menambahkan, skenario yang diambil SBY bisa jadi membuat koalisi baru di luar dua koalisi yang kemungkinan akan terbentuk, yakni koalisi pengusung Jokowi dan koalisi pengusung Prabowo Subianto. SBY kemungkinan besar akan tetap menggandeng partai-partai Islam yang sebelumnya bergabung dalam Sekretariat Gabungan.

"Kalau dia bawa semua partai Islam, maka ini akan menjadi perkara besar bagi Jokowi. Peta koalisi akan berubah ketika SBY mengambil tindakan, dan tentu saja, Hatta Rajasa akan berperan di situ," ujarnya.

Seperti diberitakan, Partai Demokrat hingga saat ini belum memutuskan terkait koalisi. Demokrat masih menunggu hasil pemilu legislatif dan proses Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat selesai.

Namun, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengungkapkan, partainya mempertimbangkan untuk mengumpulkan kembali koalisi Setgab meski beberapa partai kerap memiliki pandangan yang berbeda dengan Demokrat. Ruhut yakin bahwa Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan kembali kepada Partai Demokrat. Pasalnya, lanjut Ruhut, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono selalu menjaga kesolidan Setgab, meski ada partai koalisi yang memiliki sikap berbeda dengan Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com