Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penolak Ruhut Ancam Permasalahkan Pieter sebagai Ketua Komisi III

Kompas.com - 08/10/2013, 15:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani, mengatakan, bakal mempermasalahkan penetapan politisi Partai Demokrat Pieter C Zulkifli Simabuea sebagai Ketua Komisi III. Hal itu ia lontarkan karena dirinya tak diberi tahu perihal jadwal penetapan Ketua Komisi III.

Yani menjelaskan, dirinya terkejut saat mengetahui penetapan Ketua Komisi III telah dilakukan. Di saat yang bersamaan, Yani tak hadir lantaran tengah berada di rumah sakit untuk pemeriksaan rutin kesehatannya. "Saya cek dulu mana undangannya? Diberikan ke siapa? Kalau tidak ada (undangannya) kita permasalahkan," kata Yani di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Yani menegaskan, dirinya tak mempermasalahkan siapa pun yang menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR. Akan tetapi, semua mekanismenya harus sesuai peraturan yang ada karena ketua komisi ditentukan oleh anggotanya. "Tidak ada masalah, yang saya permasalahkan mekanismenya. Ini kan tidak terjadwal, tidak ada undangan ke fraksi," ujarnya.

Di lokasi yang sama, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra, Desmond J Mahesa juga akan memperhatikan kinerja Pieter selama memimpin Komisi III. Bila kinerjanya dianggap buruk dan tidak mampu membawa perubahan, Desmond mengancam akan membuat mosi tidak percaya atas kepemimpinan Pieter.

"Kalau dia (Pieter) agak lamban, kita akan ajukan mosi tidak percaya. Ketua tidak lebih dari kita, cuma dia pengatur lalu lintas saja," tandasnya.

Seperti diketahui, Yani, dan Desmond merupakan anggota Komisi III yang menolak Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III menggantikan Gede Pasek Suardika. Derasnya penolakan akhirnya membuat Ruhut mundur dari pencalonan ketua Komisi III. Ruhut digantikan oleh Pieter C Zulkifli.

Selain Yani dan Desmond, sejumlah anggota Komisi III yang sebelumnya ikut menolak Ruhut juga tak hadir dalam rapat penetapan tersebut. Mereka adalah Bambang Soesatyo (Golkar) dan Syarifudin Sudding (Hanura). Keduanya mengaku tak hadir karena ada tugas di tempat lain saat penetapan Ketua Komisi III berlangsung.

Drama penetapan Ketua Komisi III DPR kini telah berakhir. Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengetuk palu sebagai tanda resminya Pieter C Zulkifli Simabuae sebagai Ketua Komisi III DPR yang baru. Berbeda dengan rapat penetapan sebelumnya yang berlangsung alot dan dihujani interupsi, rapat kali ini hanya berlangsung tak lebih dari 10 menit. Seluruh anggota Komisi III yang hadir kompak menyatakan setuju Pieter menjadi pimpinan Komisi III.

Fraksi Partai Demokrat menunjuk Pieter C Zulkifli Simabuea sebagai Ketua Komisi III DPR. Surat penunjukan Pieter disampaikan Fraksi Demokrat kepada Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Senin (7/10/2013) sore.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Pieter memiliki kapasitas yang mumpuni. Pieter diyakini mampu memimpin Komisi III dan berkolaborasi dengan seluruh anggota komisi tersebut. Keputusan itu, lanjut Riefky, diambil berdasarkan hasil komunikasi intens antara Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.

Saat ini, Nurhayati sedang berada di luar negeri. Surat penunjukan Pieter ditandatangani oleh Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan dan Riefky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com