Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Gelar Parodi saat Pansus Hak Angket Dikalungi Bunga oleh Napi Koruptor

Kompas.com - 09/07/2017, 10:58 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis antikorupsi menggelar aksi penolakan terhadap pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPR.

Kali ini, para aktivis memainkan parodi yang memerankan anggota Pansus saat berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

"Kami mengkritik Pansus yang kemarin berkunjung ke Lapas Sukamiskin. Belum selesai soal keabsahan Pansus, mereka sudah membuat manuver politik yang jelas ingin melemahkan KPK," ujar staf Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana di gedung KPK Jakarta, Minggu (9/7/2017).

Baca juga: Mengintip Kelakuan Napi Koruptor yang Jadi Narasumber Pansus

Dalam aksi ini, sejumlah aktivis yang memerankan narapidana di Lapas Sukamiskin, mengenakan rompi oranye yang merupakan rompi tahanan KPK.

Sementara, aktivis yang memerankan anggota Pansus menggunakan batik dan pakaian formal seperti anggota DPR.

Memulai aksi, aktivis memeragakan anggota Pansus yang baru turun dari mobil. Kedatangan mereka langsung disambut oleh para narapidana. Selayaknya pejabat, para anggota Pansus dikalungi bunga oleh para narapidana.

Mereka kemudian saling berbicara dan bersepakat untuk menghancurkan KPK.

Baca juga: Wakil Ketua Pansus KPK: Koruptor Memang Harus Dibenci, tetapi...

Menurut Kurnia, parodi ini melambangkan bahwa manuver politik yang dilakukan Pansus Hak Angket sangat tidak masuk akal dan sulit dipahami. Manuver Pansus dengan mengunjungi para koruptor tersebut disamakan dengan sebuah sandiwara.

"Bagaimana mungkin mereka meminta pendapat dari para narapidana yang jelas-jelas sudah dibuktikan bersalah oleh hakim. Kami tidak tahu dengan jelas apa tujuan Pansus," kata Kurnia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com