Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sejumlah Cerita Napi Koruptor kepada Pansus Angket KPK

Kompas.com - 07/07/2017, 20:16 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Pansus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Masinton Pasaribu mengungkapkan, ada banyak cerita yang didapatkannya dari kunjungan Pansus ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin.

Masinton bersama sejumlah anggota Pansus menyambangi Lapas Sukamiskin pada Kamis (6/7/2017) kemarin.

"Mereka menyampaikan. Mereka kan menunjuk perwakilan Lapas. Ada berkisar berapa orang. Belasan lah," kata Masinton, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Salah satu cerita, kata Masinton, soal narapidana korupsi yang diajak bekerja sama oleh KPK. Namun, narapidana tersebut menolak tawaran tersebut. 

Ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus lain. Padahal, seharusnya masa hukuman terpidana tersebut tinggal 2-3 bulan lagi.

Baca: Mengintip Kelakuan Napi Koruptor yang Jadi Narasumber Pansus

Masinton melanjutkan, cerita lainnya, ada terpidana yang mengaku diborgol selama 23 jam dan dibawa dari satu kota ke kota lainnya.

Ada pula yang menceritakan soal penangkapan yang dilakukan tanpa dibekali surat penangkapan.

Bahkan, kata Masinton, ada yang mengaku diberi obat pada saat pemeriksaan.

"Kemudian tanpa sadar dibawa-bawa sampai jam lima pagi. Pas pemeriksaan. Terus ada yang diperiksa sampai jam tiga pagi. Enggak tahu dari jam berapa. Dari SOP kan enggak ada sampe jam 3 pagi," kata Masinton.

Cerita-cerita tersebut menjadi bagian dari informasi yang dikumpulkan Pansus untuk dikonfirmasi kepada KPK.

Baca: Sudah Ada Vonis Hakim, Pansus Seharusnya Tak Perlu Wawancarai Napi Koruptor

Pansus akan memastikan bahwa kerja KPK sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan aturan yang berlaku.

Jika ternyata tak sesuai, maka perlu ada pembenahan.

"Kan enggak boleh dong. Masa semena-mena, berarti ada kejahatan dalam penggunaan jabatan dong. Masa boleh. Gitu-gitu lah yang mau kami benahi," kata Politisi PDI Perjuangan itu.

KPK diharapkan akan memenuhi undangan Pansus jika dibutuhkan.

"Kalau dia enggak mau datang, kan (cerita) itu andai-andai. Masa saya berkesimpulan terhadap andai-andai?" kata Masinton.

Kompas TV Langkah KPK di Tengah Kehadiran Pansus Angket
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com