Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Pelanggaran Kemerdekaan Beragama Masih Terjadi

Kompas.com - 04/07/2017, 09:44 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid melihat pelanggaran kemerdekaan beragama masih banyak terjadi. Ia juga menyayangkan bagaimana Pemerintah dan aparat juga menjadi aktor dalam praktik tersebut.

Survei Wahid Institute pada 2016 mengungkapkan bahwa Pemerintah dan aparat banyak menjadi pelaku pelanggar kemerdekaan bergama.

Setidaknya, tercatat ada 130 peristiwa pelanggaran yang aktornya merupakan bagian dari Pemerintahan dan aparat. Sedangkan 74 peristiwa pelanggaran dilakukan oleh organisasi masyarakat.

"Masih sangat terjadi. Kita melihat adanya tirani mayoritas atas minoritas," kata Yenny dalam diskusi "Satu Meja" di Kompas TV yang bertajuk Fitrah, Toleransi dan Kebhinekaan, Senin (3/7/2017) malam.

(Baca: Obama: Ayah Tiri Saya Seorang Muslim yang Penuh Toleransi)

Di daerah-daerah, lanjut dia, kelompok agama minoritas kerap menjadi korban dari kelonpok-kelompok berbaju agama mayoritas di daerah tersebut. Misalnya, di daerah-daerah di Pulau Jawa dimana penganut agama Islam menjadi mayoritas, maka non-Muslim kerap menjadi korban pelanggaran kemerdekaan beragama.

Contoh kecil lainnya adalah tidak diberikannya hak dari sekelompok orang yang dianggap menyimpang atau sesat.

"Misalnya tidak dikasih KTP, atau hak lain untuk mendirikan rumah ibadah," tuturnya.

Ia melihat, ada konsep yang salah terkait harmoni. Harmoni tersebut seringkali memberikan hak yang terlalu besar kepada masyarakat.

(Baca: Berdampingan 45 Tahun, Gereja dan Masjid Ini Saling Menjaga Toleransi)

"Daripada ada konflik di daerah itu mengatakan 'ya sudah deh minoritas ngalah saja'. Dikorbankan. Ini pemahaman yang keliru," tuturnya.

Menurut dia, perlu tumbuh suatu kesadaran di masyarakat bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum.

Kesadaran tersebut, tak terkecuali, juga harus ditunjukan oleh Pemerintah dan aparat yang turut menjadi aktor pelanggar kebebasan beragama.

Kesadaran itu lah yang dinilai belum tumbuh di dalam hati warga-warga negara yang masih menjadi pelaku pelanggaran kebebasan beragama.

"Saya rasa karena pelaku-pelaku tersebut tidak punya kesadaran, hak konstitusi dasar negara yang seharusnya dimiliki setiap warga negara apapun latar belakangnya," ucap Yenny.

Kompas TV Barack Obama Pidato Tentang Toleransi & Pluralisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com