Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anggota Pansus Angket Bercengkerama dengan Ketua KPK...

Kompas.com - 15/06/2017, 09:55 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara buka puasa bersama Komisi III DPR dan mitra kerjanya Rabu (14/6/2017) kemarin berlangsung hangat meski tensi politik antara KPK dan Komisi III tengah meningkat.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo tampak berbincang santai dengan Ketua Komisi III Bambang Soesatyo saat acara berlangsung. Bambang merupakan salah satu anggota Panitia Khusus Angket KPK.

Selain, Bambang, anggota pansus lainnya yang terlihat hadir yakni Desmond Junaidi Mahesa dan Arsul Sani.

Saat memberikan sambutan, Bambang bahkan tak segan menyinggung soal hak angket. Agus yang duduk tak jauh dari mimbar tampak dengan seksama mendengarkan sambutan Bambang soal angket itu.

Bambang juga sempat bergurau dan menyindir Agus dalam sambutannya.

"Pak Tito (Karnavian) boleh bintang empat, tapi KPK yang mensupervisi Polri (dalam pemberantasan korupsi). Jaksa Agung boleh puluhan tahun jadi jaksa, tapi Pak Agus (Rahardjo) berhak mengkoordinasikan. Kalau berjalan bersama enggak ada masalah," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Ia lantas meminta agar hak angket tak dipandang sebagai serangan personal kepada pimpinan KPK.

Politisi Partai Golkar itu menegaskan hak angket bukan bentuk serangan Komisi III kepada KPK. Ia melihat hak angket sebagai mekanisme institusi seperti biasanya.

Bambang menjabarkan satu persatu hak angket yang terjadi di setiap rezim. Pada era Presiden Sukarno ada hak angket tentang penggunaan devisa. Pada era Presiden Suharto ada hak angket Pertamina.

Pada era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, ada hak angket Bulog Gate. Pada zaman Presiden Megawati Soekarnoputri ada hak angket nonbudgeter Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.

Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan ada banyak hak angket, di antaranya angket Century.

"Zaman Pak Jokowi terakhir angket KPK, bukan untuk lemahkan tapi menguatkan. Jadi hak angket ini biasa saja, bukan barang baru," ujar Bambang.

(Baca juga: Dalam Waktu Dekat, KPK Sampaikan Sikap Resmi Terkait Hak Angket)

Ia pun berharap hubungan baik dirinya dengan seluruh pimpinan KPK tidak berakhir dengan adanya angket KPK ini.

"Saya dan Pak Agus ketawa-ketawa. Sementara di luar ribut orang saling maki, saling menjelekan. Padahal kami satu meja ketawa-ketawa aja," tutur Bambang.

Agus yang sedari tadi disinggung oleh Bambang hanya tersenyum saja, dan kadang terlihat tertawa kecil.

(Baca juga: 132 Pakar Hukum Tata Negara Nilai Cacat Pembentukan Pansus Angket KPK)

Kompas TV Hak Angket, Lemahkan KPK? - Dua Arah (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com