Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemas Anggap Sekjen DPD Berpolitik

Kompas.com - 18/05/2017, 17:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menilai, Sekretaris Jenderal DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto sudah berpolitik.

"Sekjen seharusnya memfasilitasi anggota DPD. Tidak (malah) terlibat, ikut berpolitik," kata Hemas dalam sebuah diskusi di kantor FORMAPPI, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Senator asal DIY itu lantas menceriterakan saat sidang paripurna pada awal April lalu, yang membahas dua agenda.

Agenda pertama, yaitu pembacaan putusan Mahkamah Agung (MA) yang meloloskan permohonan pembatalan Tatib Nomor 1/2016 dan Tatib Nomor 1/2017.

Sementara agenda kedua, yaitu agenda lain-lain. (baca: Dana Reses 23 Anggota DPD Dibekukan, Ini Penjelasan Oesman Sapta)

Hemas mengatakan, kubu yang berseberangan dengan pimpinan DPD lama dan pendukungnya memang ingin agar agenda kedua dibahas terlebih dahulu.

"Agenda kedua itu adalah mengesahkan dilangsungkannya pemilihan. Sedangkan kalau agenda pertama disampaikan putusan MA itu, maka otomatis (agenda kedua) tidak bisa dilaksanakan (tidak perlu)," kata Hemas.

"Sekjen pun pada saat kami minta bicara, seakan sudah ter-setting, dia tidak mau bicara. Istilahnya sudah gaduh di bawah. Dia (Sekjen) cuma bisa berdiri di podium, dan tidak mau melaksanakan perintah kami untuk membacakan putusan MA," kata Hemas lagi.

(baca: Anggota DPD yang Tak Akui Kepemimpinan Oesman Sapta Akan Diberi Sanksi)

Selain karena masalah tersebut, Hemas juga melihat Sudarsono bermain politik terkait pembekuan dana reses.

Bagi anggota DPD yang tidak tanda tangan dalam sidang paripurna, maka tidak akan mendapatkan dana reses.

Anggota DPD yang mau tandatangan dalam sidang paripurna itu berarti mengakui kepemimpinan pimpinan DPD yang sekarang ini.

"Saya kira ini perbuatan yang tidak semestinya dilakukan. Dan saya kira sampai dilakukan Sekjen DPD mengedarkan ke seluruh anggota," imbuh Hemas.

Padahal, kata Hemas, dana reses merupakan hak anggota DPD untuk bertemu dengan konstituennya di daerah.

Saat ini, dia menyebut beberapa anggota DPD yang tidak ikut tandatangan tetap turun ke daerah selama reses tanpa dana reses.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com