Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Kita Harus Sekuat-kuatnya Pertahankan Keberagaman

Kompas.com - 18/04/2017, 14:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh negara-negara di Asia Afrika untuk mempertahankan keberagaman yang dimiliki.

Hal ini disampaikan Megawati saat berpidato di peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/2/2017).

Megawati diberi kesempatan oleh Presiden Joko Widodo untuk berbicara mewakili keluarga Bung Karno.

(baca: Megawati: Betapa Teririsnya Saya Melihat Perpecahan dan Konflik Saat Ini)

Hadir dalam acara ini para duta besar negara di Asia Afrika, sejarawan, budayawan, hingga menteri kabinet kerja dan para kepala lembaga tinggi negara.

"Kita harus harus tegas, berani bersikap, kita harus sekuat-kuatnya, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya berjuang mempertahankan keberagaman yang dianugerahkan Allah SWT," kata Megawati.

Menurut Megawati, persatuan dan perdamaian adalah syarat mutlak bagi masa depan yang gemilang.

(baca: Jokowi: Jangan Takut Melawan Intoleransi dan Kekerasan)

Sebab, tidak ada satu hal pun yang dapat dilakukan dalam kondisi konflik, perpecahan dan perang.

Tanpa persatuan dalam keberagaman, tidak mungkin ada kemerdekaan. Tanpa perdamaian, kemerdekaan kehilangan makna sejatinya.

"Saat keberagaman sebagai hal kodrati dihancurkan, niscaya kepahitan, kesengsaraan dan penderitaan yang justru akan menimpa kita semua," ucap Ketua Umum DPP PDI Perjuangan ini.

(baca: Jokowi: Indonesia Jadi Rujukan Kelola Keberagaman)

Megawati lantas menyinggung apa yang terjadi di negara-negara Asia Afrika saat ini. Ia mengatakan, semua negara saat ini memang sudah merdeka, tapi di beberapa negara, bahkan lintas negara Asia-Afrika, terjadi berbagai konflik.

"Ada yang akibat perebutan wilayah bahkan tidak sedikit pertikaian terjadi akibat percikan-percikan api isu SARA yang mengarah pada disintegrasi. Terkadang atas nama argumentasi masing-masing agama penghilangan nyawa pun dianggap suatu kebenaran," kata Megawati.

Kompas TV Jokowi: Agama Jangan Dipolitisasi Jadi Komoditas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com