Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Warga Minta Presiden Jokowi Benahi Peradilan

Kompas.com - 12/02/2017, 12:49 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi meminta Presiden Joko Widodo segera membenahi lembaga peradilan.

Hal itu disampaikan lewat aksi teatrikal di sekitar Bundaran Hotel Indonesia pada Minggu (12/2/2017). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi peradilan di Indonesia.

"Kami ingin sampaikan keprihatinan publik tehadap kondisi peradilan pada umumnya yang harus diselamatkan," kata anggota koalisi, Aradila Caesar.

Aksi teaterikal itu menggambarkan hakim peradilan yang sedang tercebur oleh lautan kasus. Selain kasus etik, lembaga peradilan juga dihinggapi kasus korupsi.

Tim SAR yang dianalogikan sebagai pemerintah datang menyelamatkan. Aradila menuturkan, pemerintah harus segera turun tangan membenahi lembaga peradilan.

Peneliti Indonesia Corruption Watch itu menilai bahwa Presiden Joko Widodo tidak menaruh perhatian kuat terhadap peradilan Indonesia.

"Presiden sebagai kepala negara punya tanggung jawab untuk beresin lembaga-lembaga peradilan kita. Bukan hanya tanggung jawab Ketua Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, Mahkamah Konstitusi," ucap Aradila.

Selain aksi teatrikal, koalisi masyarakat juga mengajak warga yang sedang melakukan berbagai kegiatan di acara car free day untuk menandatangani petisi yang menuntun Ketua MK Arief Hidayat untuk mengundurkan diri.

Selain terkena pelanggaran etik, Arief dinilai gagal mengawasi hakim dengan tertangkapnya hakim MK Patrialis Akbar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Affan Mohammad (30), salah satu warga yang menandatangi petisi, mengatakan bahwa peradilan di Indonesia tidak dilakukan secara jujur. Wiraswasta itu mengaku sedih ketika mengetahui dugaan korupsi yang melibatkan Patrialis.

"Ya, enggak sreg sama peradilan Indonesia. Sedih pas lihat Pak Patrialis ketangkap KPK. Harapannya pengganti Patrialis bebas dari korupsi," kata Affan.

Kini, petisi yang diunggah di laman change.org tersebut telah ditandatangani oleh 11.317 pendukung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Noda Merah Ketua KPU yang Dipecat DKPP, Dulu Arief Budiman, Kini Hasyim Asy'ari

Noda Merah Ketua KPU yang Dipecat DKPP, Dulu Arief Budiman, Kini Hasyim Asy'ari

Nasional
Dalam Sidang DKPP, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terungkap Bersedia Bayar Denda Rp 4 Miliar

Dalam Sidang DKPP, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terungkap Bersedia Bayar Denda Rp 4 Miliar

Nasional
[POPULER NASIONAL] Ketua KPU Dipecat karena Asusila | Jokowi Bantah Sodorkan Kaesang

[POPULER NASIONAL] Ketua KPU Dipecat karena Asusila | Jokowi Bantah Sodorkan Kaesang

Nasional
Tanggal 6 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kasus Asusila, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi

Kasus Asusila, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi

Nasional
Anggota DPR Harap Pemecatan Hasyim Asy'ari Jadi Pelajaran bagi Anggota KPU di Daerah

Anggota DPR Harap Pemecatan Hasyim Asy'ari Jadi Pelajaran bagi Anggota KPU di Daerah

Nasional
DKPP: Korban Alami Gangguan Kesehatan akibat Tindak Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari

DKPP: Korban Alami Gangguan Kesehatan akibat Tindak Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari

Nasional
Pimpinan KPK Pertanyakan Otoritas Pengelola SDM Pegawai dari Instansi Lain

Pimpinan KPK Pertanyakan Otoritas Pengelola SDM Pegawai dari Instansi Lain

Nasional
Kasus Asusila Ketua KPU, DKPP Sebut Hasyim Asy'ari Ubah PKPU untuk Dekati Korban

Kasus Asusila Ketua KPU, DKPP Sebut Hasyim Asy'ari Ubah PKPU untuk Dekati Korban

Nasional
DKPP Sebut Hasyim Asy'ari Terbukti Pakai Relasi Kuasa Terkait Perbuatan Asusilanya

DKPP Sebut Hasyim Asy'ari Terbukti Pakai Relasi Kuasa Terkait Perbuatan Asusilanya

Nasional
PKB Lirik Sandiaga Maju Pilkada Jabar, PPP Siap Komunikasi

PKB Lirik Sandiaga Maju Pilkada Jabar, PPP Siap Komunikasi

Nasional
Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 Belum Jelas, Jokowi: Tanya ke KPU

Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 Belum Jelas, Jokowi: Tanya ke KPU

Nasional
Kompolnas Sebut Ahli Forensik Sudah Jelaskan Lebam-Memar di Jenazah Afif Maulana ke Keluarga

Kompolnas Sebut Ahli Forensik Sudah Jelaskan Lebam-Memar di Jenazah Afif Maulana ke Keluarga

Nasional
Kapuspen TNI Akan Minta Izin ke Panglima untuk Ubah Puspen Jadi Puskominfo

Kapuspen TNI Akan Minta Izin ke Panglima untuk Ubah Puspen Jadi Puskominfo

Nasional
Menakar Nasib PKS jika Duet Anies-Sohibul Iman Tak Bisa Berlayar pada Pilkada Jakarta

Menakar Nasib PKS jika Duet Anies-Sohibul Iman Tak Bisa Berlayar pada Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com