Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Di Era Jokowi, Peran Indonesia dalam Dialog Antar-agama Semakin Buruk"

Kompas.com - 14/10/2016, 17:12 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah, Azyumardi Azra, menilai Indonesia kembali menjadi negara yang rawan konflik antar-keyakinan.

Isu agama, menurut dia, merupakan isu penting yang rawan untuk dimainkan. Tak hanya membenturkan antara Islam dengan agama lain, tetapi juga antar-pemeluk agama Islam itu sendiri.

Kekerasan terhadap pemeluk Syiah yang terjadi beberapa waktu lalu, misalnya, adalah contohnya.

"Makanya, saya bilang Indonesia bisa jadi lahan perang proxy. Beruntung kasus penyerangan terhadap Syiah empat tahun lalu bisa berhenti sampai di situ," kata Azyumardi saat Konferensi Internasional Agama dan Kebudayaan di Universitas Al Azhar, Jakarta, Jumat (14/10/2016).

Meski menjadi isu penting, namun dialog antar-umat beragama yang digagas Indonesia terutama di kancah internasional sangat minim.

Penurunan itu mulai terlihat di periode kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga kini.

Menurut dia, pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla, bukannya acuh terhadap isu toleransi antar-umat beragama. Namun, Jokowi-JK kurang memberikan perhatian lebih terhadap persoalan tersebut.

"Sayang sekali di era Jokowi menurunnya peran Indonesia dalam dialog antar-agama semakin buruk. Saya tuliskan artikel di Kompas, bahwa Jokowi tidak tertarik pada dialog antar-agama," ucapnya.

Ia menegaskan, pemerintah tentu tidak bisa menggantungkan harapan kepada organisasi massa Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama untuk menginisiasi dialog antar-agama.

Selain karena wewenang yang terbatas, juga keterbatasan anggaran yang mereka miliki.

Selain itu, dalam beberapa kesempatan, Jokowi kerap menggaungkan jika Indonesia merupakan negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia.

Namun, persoalannya, Indonesia justru tidak memiliki peran besar sebagaimana seharusnya sebuah negara besar berperan.

"Maaf kalau saya harus mengkritik Jokowi. Tapi masalahnya, kita tidak memainkan peran kita sesuai ukuran kita," ujar Azyumardi.

Kompas TV Kampanye Pilkada Bebas dari Isu SARA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com