Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung Anggap Terlalu Dini Bicarakan Pendamping Jokowi pada Pilpres 2019

Kompas.com - 12/09/2016, 12:11 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai, masih terlalu dini membicarakan bakal calon pendamping Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Menurut Akbar, hal tersebut perlu dipikirkan secara matang, sambil membaca arah politik selanjutnya.

"Saya kira itu masih terlalu dini untuk bicara soal manufer politik untuk pemilu 2019. Sebaiknya ditunggu saja," ujar Akbar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (12/9/2016).

Sebelumnya, dalam sesi penutupan Rapat Koordinasi Teknis untuk pemenangan pemilu Partai Golkar, Sabtu (3/9/2016), Ketua Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Jambi, Gusrizal sempat menyinggung mengenai Pilpres 2019.

Menurut dia, dengan elektabilitas Golkar yang menanjak usai menyatakan dukungan pada Joko Widodo, harus ditindaklanjuti dengan mulai melakukan seleksi nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi.

Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi salah satu yang diusulkannya. (baca: Nama Sri Mulyani Diusulkan Dampingi Jokowi pada Pilpres 2019)

Menurut Akbar, menilai seseorang bakal calon wakil presiden bukan sesuatu yang mudah. Partai harus melihat kiprah bakal calon, apakah nama yang akan diusung tersebut selama ini sudah memperlihatkan pengabdian yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Selain itu, partai juga harus memastikan bahwa bakal calon yang diusung adalah orang yang patut diteladani.

"Kalau itu belum, ya jangan terburu-buru, santai saja," kata Akbar.

(baca: Setya Novanto Bantah Golkar Usulkan Sri Mulyani untuk Dampingi Jokowi di Pilpres 2019)

Hal serupa juga dikatakan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono. Menurut Agung, karena Partai Golkar telah mendukung Jokowi sebagai calon presiden pada Pilpres 2019, maka partai perlu membicarakan soal penentuan bakal calon wakil presiden kepada Jokowi.

"Biasanya harus dikonsultasikan dengan presiden, kan mitranya harus yang pas dan nyaman sesuai dengan chemistry. Biarlah, beri waktu bagi Jokowi untuk memimpin dulu saat ini," kata Agung.

Kompas TV Jokowi Minta Golkar Konsisten Dukung Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com