Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa KPK: Suap untuk Sanusi Tidak Terkait Pencalonan Gubernur

Kompas.com - 10/08/2016, 17:01 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Penuntut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, uang Rp 2 miliar yang diserahkan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja kepada anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, tidak terkait pencalonan Sanusi sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Hal itu tercantum dalam surat tuntutan Jaksa bagi terdakwa Ariesman Widjaja dan asistennya Trinanda Prihantoro, yang dibacakan Jaksa di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

"Alasan Sanusi bahwa uang tidak ada kaitannya dengan jabatannya, tapi untuk bakal calon gubernur, menurut pertimbangan Jaksa, keterangan tersebut patutlah diabaikan," ujar Ali Fikri di Pengadilan Tipikor, Jakarta.

Sebelumnya, dalam persidangan pemeriksaan saksi, Ariesman menyebut bahwa uang Rp 2 miliar merupakan bantuan untuk pencalonan Sanusi. Hal itu juga dibenarkan Sanusi.

(Baca: Ariesman Widjaja Dituntut 4 Tahun Penjara)

Menurut Jaksa, berdasarkan keterangan saksi-saksi termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, perusahaan pengembang yang memiliki izin prinsip reklamasi, dibebankan  kewajiban berupa tambahan kontribusi sebesar 15 persen.

Hal itu berbeda dari kewajiban dan kontribusi sebesar 5 persen berupa pembangunan fasilitas umum.

Rencananya, tambahan kontribusi tersebut akan dimuat dalam Rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP).

Dalam persidangan, terbukti bahwa Ariesman dan pengembang lain keberatan pada tambahan kontribusi 15 persen. Ariesman lalu meminta bantuan Sanusi agar dapat mengakomodir keinginan para pengembang yang tidak sepakat dengan tambahan kontribusi 15 persen.

Salah satu pihak pengembang yang dihadirkan dalam persidangan, yakni Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, mengakui bahwa pendapatan yang diterima Pemprov DKI Jakarta akan sangat besar dari tambahan kontribusi 15 persen.

(Baca: Ariesman Akui Keberatan soal Tambahan Kontribusi 15 Persen)

Angka yang diterima Pemprov DKI bisa mencapai Rp48 triliun. Guna mempercepat pembahasan RTRKSP dan menghapus tambahan kontribusi sebesar 15 persen, Ariesman dan Aguan meminta bantuan kepada Sanusi.

Permintaan tersebut kemudian disanggupi oleh Sanusi dalam pertemuan di Kantor Agung Sedayu Group di Harco Mangga Dua.

Kompas TV Berkas Perkara Kasus Suap Reklamasi Dilimpahkan ke Pengadilan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com