Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bakal Evaluasi Menteri yang Sering Bikin "Rame" di Ruang Publik

Kompas.com - 02/03/2016, 15:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan mengevaluasi menteri-menteri yang berdebat dan saling sindir di ruang publik.

Hal ini dilakukan karena Jokowi sudah berulang kali meminta para menteri menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan polemik.

"Saya kira Presiden akan melakukan evaluasi. Evaluasi dalam bentuk apa, saya kira Presiden yang tahu," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi SP, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/3/2016).

Johan menuturkan, Presiden memiliki cara tersendiri dalam mengevaluasi menteri-menterinya. (Baca: Menteri Saling Serang, Apa yang Akan Dilakukan Jokowi?)

Evaluasi itu akan dilakukan menyeluruh, khususnya terhadap kinerja menteri yang bersangkutan.

"Tentu (Presiden) punya cara menyelesaikan silang pendapat di ranah publik para pembantunya ini," ujar Johan.

Menurut Johan, Jokowi sering meminta para menterinya untuk tidak saling sindir dan berpolemik. Segala perdebatan hendaknya disampaikan di ruang rapat. (Baca: PDI-P Anggap Kabinet Gaduh karena Jokowi Terlalu Dengarkan Opini Publik)

Jokowi selalu memberi kesempatan untuk para menteri menyampaikan pendapat dengan argumentasi yang terukur dalam setiap rapat.

Ketika perdebatan itu terjadi di luar ruang rapat, kata Johan, Jokowi prihatin karena menyebabkan persepsi negatif masyarakat terhadap pemerintah.

"Dalam kacamata Presiden tentu ini bisa mengganggu. Presiden menekankan kerja, kerja, kerja, jangan malah silang pendapat di ranah publik," ungkapnya.

(Baca: Gaduh Para Menteri dan Tak "Mempannya" Instruksi Jokowi...)

Silang pendapat di internal kabinet

Sebelumnya diberitakan, berulang kali terjadi "gesekan" antarmenteri di Kabinet Kerja.

Terakhir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli berpolemik soal pembangunan Blok Masela.

Jokowi berulang kali menekankan bahwa kegaduhan di internal kabinet akan mengikis kepercayaan masyarakat dan bisa berdampak negatif terhadap iklim investasi nasional.  

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com