JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Irman Gusman mendukung rencana pembangunan tujuh proyek di Kompleks Parlemen yang direncanakan oleh DPR. Meski ekonomi Indonesia saat ini sedang terpuruk, Irman menilai pembangunan kompleks parlemen ini adalah sebuah kebutuhan.
"Lagipula kan pembangunan ini bisa mengerakkan ekonomi juga. Kan kita nanti pakai kontraktor segala macam, itu kan bisa menggerakkan ekonomi," kata Irman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Menurut Irman, tujuh proyek yang akan menelan dana Rp 2,7 triliun itu akan dikerjakan secara multiyears atau tahun jamak. Oleh karena itu, dalam situasi ekonomi yang lesu seperti sekarang, DPR bisa memilih proyek yang paling menjadi prioritas, misalkan ruang kerja anggota dewan. Pada ahun-tahun selanjutnya, DPR mengerjakan proyek lain.
"Kuncinya bagaimana membangun komunikasi dengan publik," ujarnya.
Jika pembangunan tak dilakukan, Irman khawatir kinerja lembaga legislatif menjadi tak optimal. Menurut dia, dari tahun ke tahun, fungsi dan wewenang DPR dan DPD terus bertambah. Begitu pula jumlah staf ahli setiap anggota dewan. Namun, tak pernah ada perbaikan dalam sisi infrastruktur.
"Saya sudah 16 tahun di Senayan dan saya melihat ini memang sudah saatnya. Ini memang kebutuhan," ucap dia.
Tujuh proyek yang akan dibangun DPR yakni, ruang kerja anggota, alun-alun demokrasi, museum dan perpustakaan, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR. Anggaran untuk proyek tersebut mencapai Rp 2,7 triliun, yang akan dibiayai secara multiyears atau tahun jamak. (Baca Ketua Banggar: 7 Proyek DPR Butuh Anggaran Rp 2,7 Triliun)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.