Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Sarpin Capek Tangani Praperadilan BG Versus KPK

Kompas.com - 16/02/2015, 13:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hakim Sarpin Rizaldi mengatakan bahwa proses sidang praperadilan yang diajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi telah menguras tenaga dan pikirannya.

"Ya, yang jelas pasti sangat capek," ujar Sarpin kepada wartawan di pelataran Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/2/2015).

Menurut Sarpin, salah satu hal berat dalam kasus ini adalah mempelajari dalil gugatan pemohon (Budi) serta menyandingkannya dengan jawaban termohon (KPK), belum lagi mengaitkan gugatan dan jawaban itu terhadap bukti-bukti yang ditunjukkan kedua belah pihak.

Sarpin mengklaim kondisi itu mendorongnya mengorbankan waktu tidur. Meski demikian, ia merasa tanggung jawab itu terasa ringan ketika keluarga turut mendukung. "Yang namanya tugas, itu kan memang harus tetap kita jalankan dengan baik," kata dia.

Sarpin menegaskan bahwa keputusan yang diambil dalam sidang akhir telah benar secara prosedur dan obyektif. Dia membantah mendapatkan tekanan dari pihak mana pun untuk mengajukan putusan dalam sidang tersebut.

"Yang jelas tak ada tekanan, tak ada paksaan, tak ada ancaman," ujar dia.

Sarpin menolak berkomentar lebih dari itu. Dia menegaskan bahwa seorang hakim tidak diperkenankan untuk berbicara terkait suatu perkara yang tengah atau baru saja ditanganinya.

Dalam sidang putusan siang ini, Sarpin mengabulkan sebagian gugatan Budi atas KPK. Sarpin memutuskan bahwa penetapan tersangka atas Budi tidak sah secara hukum. Beberapa hal menjadi pertimbangan hakim Sarpin, antara lain bahwa jabatan Kepala Biro Pembinaan Karier (Karobinkar) Polri bukan termasuk penyelanggara negara atau penegak hukum. Budi dijerat pasal-pasal dalam UU Tindak Pidana Korupsi saat menjabat sebagai Karobinkar Polri pada 2003 hingga 2006.

Pertimbangan lainnya, penetapan Budi sebagai tersangka tidak menimbulkan keresahan masyarakat. Hakim berpendapat, keresahan masyarakat muncul ketika Budi ditetapkan sebagai kepala Polri, kemudian baru ditetapkan sebagai tersangka. Hakim Sarpin juga menyatakan bahwa surat perintah penetapan Budi sebagai tersangka tidak dikaitkan dengan kerugian negara Rp 1 miliar yang menjadi kewenangan KPK, tetapi hanya sebatas penyalahgunaan wewenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com