Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dradjad: Aklamasi di PAN karena Kekeluargaan

Kompas.com - 13/01/2015, 07:40 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo mengatakan, pengalaman beberapa Kongres PAN menunjukkan bahwa selalu ada peluang aklamasi dalam menetapkan Ketua Umum DPP PAN. Dradjad menyebutkan, ketua umum pernah ditetapkan secara aklamasi saat kongres di Semarang. Saat itu, kata dia, Hatta Rajasa mundur dari bursa calon ketua umum untuk memuluskan terpilihnya Soetrisno Bachir sebagai ketua umum.

Pada periode selanjutnya, Kongres PAN digelar di Batam dan menetapkan Hatta Rajasa sebagai ketua umum. Hatta melenggang mulus memimpin PAN setelah Dradjad secara legawa mundur dari bursa pencalonan.

“Apakah ini terjadi lagi (di Kongres PAN 2015), saya belum tahu. Dalam Kongres PAN bisa terjadi aklamasi, bisa terjadi voting,” kata Dradjad, Senin (12/1/2015), di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut Dradjad, aklamasi bukanlah sesuatu yang buruk dalam menentukan ketua umum partai. Apa yang terjadi di PAN, menurut dia, lebih kental karena suasana kekeluargaan di partainya.

“Apakah nanti aklamasi atau voting, saya yakin tidak akan membuat PAN pecah," katanya.

Kongres PAN rencananya akan digelar di Bali pada akhir Februari atau awal Maret 2015. Sejauh ini, ada dua nama yang disebut-sebut akan bersaing kuat dalam bursa calon Ketua Umum PAN. Mereka adalah incumbent Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan yang saat ini menjabat Ketua MPR. Ada pun, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais memberikan sinyal mendukung Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com