Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditawarkan Jabatan di Golkar Versi Agung Laksono, Ini Tanggapan JK

Kompas.com - 08/12/2014, 16:44 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku belum mendapatkan tawaran secara langsung untuk menjadi ketua dewan pertimbangan Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Partai Golkar yang berlangsung di Jakarta. Menurut Kalla, wacana pengusulan dirinya sebagai ketua dewan pertimbangan itu perlu dipertimbangkan dari segala aspek. Terlebih lagi, Kalla dan Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk lepas dari jabatan politik ketika menjabat presiden dan wakil presiden.

"Tentu semuanya harus dipertimbangkan dari segala aspek, khususnya saya dengan Pak Jokowi sudah punya keputusan untuk tidak aktif di jabatan politik, termasuk para menteri. Menteri-menteri semua keluar dari partai, nonaktif dari partai," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (12/8/2014).

Kendati demikian, Kalla merasa bersyukur karena masih dihargai teman-temannya di Golkar. Usulan menjadikan Kalla sebagai ketua dewan pertimbangan muncul dalam Munas Golkar versi Presidium Penyelamat Partai Golkar yang berlangsung di Ancol, Jakarta. Menurut Ketua Partai Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Agung Laksono, JK juga diundang hadir.

Tidak hanya itu, bahkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Priyo Budi Santoso, sempat mengatakan bahwa Munas IX Golkar versi Presidium Penyelamat Partai Golkar itu telah mendapat dukungan Jusuf Kalla, yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar. Bersama Agung Laksono dan Agus Gumiwang, Priyo mengaku sudah menemui JK untuk meminta pandangan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Munas di Ancol merupakan bentuk perlawanan sejumlah kader Golkar yang berseberangan dengan Aburizal Bakrie, yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. Dalam acara Munas IX di Bali, terbit keputusan pemecatan belasan kader Golkar, termasuk Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, dan Yorrys Raweyai.

Mereka dianggap melawan keputusan partai dengan membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang tidak diakui oleh kubu Aburizal. Setelah terpilih sebagai ketua umum dalam Munas IX versi Jakarta, Agung Laksono bahkan menyatakan bahwa partainya tak ingin lagi bergabung dalam Koalisi Merah Putih, yang selama ini memang memosisikan diri sebagai oposisi bagi pemerintahan Jokowi-JK. (Jadi Ketum, Agung Laksono Nyatakan Golkar Tak Ingin Lagi di Koalisi Merah Putih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com