Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mungkin, Sebagian Anggota Baru Anggap DPR Lembaga Urat Leher..."

Kompas.com - 02/10/2014, 18:23 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Direktur Eksekutif Pusat Kajian dan Kebijakan Publik Lauddin Marsuni menilai, kericuhan yang sempat mewarnai sidang paripurna II DPR karena sebagian anggota belum memahami dan mengerti isi Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib DPR dan kode etik anggota DPR.

"Sebagian anggota DPR RI juga tidak memiliki sikap kedewasaan berpikir, bertindak dan kedewasaan berperilaku," ujar Lauddin dalam siaran pers, Kamis (2/10/2014), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, meski merupakan sebuah dinamika dalam berdemokrasi, tetapi seharusnya kericuhan bisa dihindari dan masyarakat tidak disuguhi tindakan reaktif wakil rakyat yang belum genap sehari mengucap sumpah.

"Sebagian anggota DPR mungkin baru memasuki dunia parlemen sehingga berpandangan bahwa DPR adalah lembaga urat leher atau lembaga yang sangat ditentukan oleh kemampuan untuk saling ngotot dan debat kusir," katanya.

Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andi Djemma Palopo, Sulawesi Selatan, tersebut juga menilai kemungkinan dibenak sebagian anggota DPR tertanam pikiran atau syahwat yang terlalu ambisius dengan orientasi kekuasaan.

"Sikap, pikiran, perbuatan dan perilaku demikian sesungguhnya menjadi pertanda bahwa di lembaga DPR masih merupakan lembaga belajar mengekspresikan egonya," kata Lauddin.

Tenaga Ahli DPRD Provinsi Sulawesi Selatan tersebut menambahkan, sikap yang disuguhkan oleh anggota Dewan tersebut adalah suatu kelucuan semata, meski bukan sebuah kesalahan. Hanya, hal tersebut bukan perbuatan yang patut dihadapkan kepada pertanggungjawaban politik, sosial dan hukum.

Lauddin menyarankan anggota DPR selayaknya menunjukkan sikap, pikiran dan perilaku negarawan yang berpijak pada nilai moral dan mengimplementasi nilai yang tercantum pada sila-sila Dasar Negara RI Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Selain itu, kata dia, anggota DPR RI harus menjunjung tinggi peraturan DPR, baik tentang tata tertib maupun tentang kode etik DPR. Kemudian, anggota DPR RI juga seharusnya menguasai dan mengendalikan syahwat kekuasaan demi keutuhan negara, martabat bangsa dan harga diri lembaga dan anggota DPR itu sendiri.

"Ke depan, jika anggota DPR masih mempertontokan perilaku sama, maka sulit bagi kita semua membangun karakter bangsa, terutama bagi generasi penerus," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com