Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Wakil Rakyat Jujur Tolak Politik Uang

Kompas.com - 08/04/2014, 14:50 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Adnan Pandu Praja mengimbau masyarakat untuk memilih calon legislatif yang jujur dalam pemilihan legislatif, Rabu (9/4/2014). Adnan mengatakan, wakil rakyat yang jujur adalah mereka yang menolak praktek politik uang.

"Sebut saja maraknya praktek jual beli suara, serangan fajar, barter politik, dan sebagainya," kata Adnan dalam sambutannya saat pemasangan spanduk raksasa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (8/4/2014).

Menurut Adnan, fenomena politik uang di Indonesia memprihatinkan. Berdasarkan survei yang dilakukan KPK sekitar 2013, sebanyak 71,7 persen masyarakat menganggap politik uang sebagai hal yang lazim. Survei ini melibatkan 1.200 respon yang tersebar di 12 kabupaten/kota.

"Oleh karena itu, sebagai pemilih yang berintegritas, kita harus menolak segala bentuk politik uang, berani untuk menolak jual beli suara, serangan fajar dan sejenisnya. Sebab itu semua merupakan cara-cara yang tidak jujur dalam memilih," sambung Adnan.

Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini juga mengimbau masyarakat agar berpikir rasional dalam menentukan pilihan. Masyarakat jangan memilih hanya karena mengikuti orang lain, pengaruh ikatan keluarga, organisasi, atau pun karena ketokohan seseorang.

"Masyarakat harus memiliki dan mempertahankan nilai-nilai kejujuran dengan berani menyatakan sesuatu yang sesuai dengan kenyataan," katanya.

Selain itu, menurut Adnan, penting bagi masyarakat untuk mengetahui rekam jejak seorang calon sebelum memilih.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan lima langkah menjadi pemilih cerdas. Pertama, pilihlah calon yang sudah Anda kenal daripada Anda memilih partainya saja. Kedua, pilihlah calon yang sudah Anda ketahui tingkah laku dan jelas rekam jejaknya daripada memilih calon yang tidak jelas asal-usulnya.

Ketiga, pilih calon yang jujur yang paling Anda ketahui. Keempat, pilihlah calon yang menawarkan program-program bermanfaat bagi masyarakat sekitar Anda, daripada memilih calon yang banyak bicara, tetapi hanya menebar janji.

Kelima, ikutlah berperan dalam mengawasi proses pencoblosan dan penghitungan suara. Segera laporkan kepada pengawas pemilu bila menemukan kecurangan sekecil apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com