Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badrodin Klaim Kasus Rekening Gendut dan Pelanggaran HAM Sudah "Clear"

Kompas.com - 04/03/2014, 09:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Kepala Polri yang baru dilantik, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, kembali membantah isu negatif terkait dirinya. Menurut Badrodin, isu-isu negatif yang kembali diangkat tersebut sudah selesai dan tidak akan mengganggu kinerjanya sebagai Wakapolri.

Menurut Badrodin, tak ada lagi yang perlu dipersoalkan terkait dugaan kepemilikan rekening gendut. Pasalnya, lanjut dia, hal tersebut telah dilaporkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Sudah diklarifikasi, itu kan sudah dilaporkan kepada PPATK. Dari lembaga Polri sudah clear tidak ada yang perlu diklarifikasi," kata Badrodin seusai serah terima jabatan di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (4/3/2014) siang.

Sementara itu, terkait temuan pelanggaran HAM oleh Komnas HAM, Badrodin mengklaim hal tersebut juga sudah tidak bermasalah lagi. Jika memang masih dianggap bermasalah, dia menantang Komnas HAM untuk mengeceknya kembali.

"Silakan saja kalau diduga ada pelanggaran HAM, tetapi yang lalu kan Komnas HAM juga sudah turun. Sudah melakukan pengecekan dan pemaparan. Pejabatnya juga masih ada silakan diklarifikasi. Kan pejabatnya ada dari kapolresnya, pasukannya juga ada. Densus yang dari Mabes Polri juga ada. Masih lengkap. Kalau sudah pensiun semua susah. Kalau ada pengusutan silakan saja panggil pejabat-pejabat yang terkait," ujarnya.

Badrodin menambahkan, dirinya tidak mungkin dilantik menjadi Wakapolri jika masih tersangkut masalah. Pasalnya, kata dia, pengangkatan sebagai Wakapolri tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

"Saya ditunjuk sebagai Wakapolri berarti masalah itu sudah clear," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Badrodin resmi menggantikan Komjen Oegroseno yang dimutasikan sebagai Pati Yanma Polri dalam rangka pensiun. Sebelumnya, Badrodin menjabat Kabaharkam Polri.

Badrodin sempat terseret kasus kepemilikan rekening gendut. Komnas HAM juga menyayangkan Badrodin menjadi Wakapolri. Pasalnya, ketika Badrodin menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah pada 2007, terjadi peristiwa penyerangan terhadap sekelompok masyarakat oleh anggota Polda Sulawesi Tengah dan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Tanah Runtuh, Poso, Sulawesi Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com