Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul Minta ITU Perhatikan Penyadapan Ilegal

Kompas.com - 18/11/2013, 17:04 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring meminta International Telecommunication Union (ITU), badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, memperhatikan kasus-kasus penyadapan ilegal melalui jaringan telekomunikasi. Hal itu dikatakan Tifatul dalam pertemuan Connect Asia Pacific 2013 di Bangkok, Thailand, Senin (18/11/2013).

"Izinkan saya mengingatkan kita semua akan tujuan dan capaian telekomunikasi dan ICT bahwa keuntungan saling percaya di antara kita sedang dipertaruhkan. Perang siber, perang spionase, dan kejahatan siber dapat merusak hubungan baik internasional. Mari bersama-sama kita tangani isu ini untuk kebaikan bersama," kata Tifatul dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin.

Acara Connect Asia Pacific 2013 diselenggarakan oleh ITU. Acara yang dibuka pagi tadi waktu setempat oleh PM Thailand Yingluck Shinawatra itu dihadiri oleh tujuh kepala negara, 20-an menteri ICT negara Asia Pasifik dan para stakeholder ICT.

Wakil Perdana Menteri Kamboja juga mengusulkan agar ITU bertindak sebagai polisi dunia telekomunikasi.

Seperti diberitakan, menurut laporan sejumlah media asing, badan mata-mata Australia telah berusaha menyadap telepon Presiden SBY dan istrinya, Ani Yudhoyono, serta sejumlah menteri dalam kabinet SBY.

Sejumlah dokumen rahasia yang dibocorkan whistleblower asal AS, Edward Snowden, yang berada di tangan Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan harian Inggris The Guardian, menyebut nama Presiden SBY dan sembilan orang di lingkaran dalamnya sebagai target penyadapan pihak Australia.

Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa badan intelijen elektronik Australia, Defence Signals Directorate, melacak kegiatan Yudhoyono melalui telepon selulernya selama 15 hari pada Agustus 2009, saat Kevin Rudd dari Partai Buruh menjadi Perdana Menteri Australia.

Berikut adalah daftar nama-nama pejabat itu yang telah diperoleh ABC dari Snowden:

1. Susilo Bambang Yudhoyono, jenis ponsel Nokia E90-1

2. Kristiani Herawati (Ani Yudhoyono), jenis ponsel Nokia E90-1

3. Boediono (Wakil Presiden), jenis ponsel Blacberry Bold (9000)

4. Jusuf Kalla (mantan Wakil Presiden), jenis ponsel Samsung SGH-Z370

5. Dino Pati Djalal (Juru Bicara Presiden Urusan Luar Negeri), jenis ponsel Blackberry Bold (9000)

6. Andi Mallarangeng (Juru Bicara Presiden Urusan Dalam negeri), jenis ponsel Nokia E71-1

7. Hatta Rajasa (Menteri Sekretaris Negara), jenis ponsel Nokia E90-1

8. Sri Mulyani Indrawati (Menko Ekonomi), jenis ponsel Nokia E90-1

9. Widodo Adi Sucipto (Menko Polkam), jenis ponsel Nokia E66-1

10. Sofyan Djalil (Menteri Komunikasi dan Informatika), jenis ponsel Nokia E90-1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com