Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tak Terima Usulan Pramono Edhie Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 13/09/2013, 15:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat tak terima dengan usulan pengusungan nama salah satu kadernya, Pramono Edhie Wibowo, sebagai calon wakil presiden untuk Jokowi. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan, Pramono, yang kini maju sebagai peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, akan tetap dimajukan sebagai capres.

"Kami berterima kasih kepada PDI-P, tapi kami tetap pada pendirian kami, yakni Pak Pramono Edhie menjadi capres untuk konvensi," ujar Saan di Kompleks Parlemen, Jumat (13/9/2013).

Menurut Saan, usulan nama Pramono Edhie sebagai kandidat cawapres untuk Jokowi merupakan sebuah penghargaan. Dengan kata lain, kapabilitas Pramono dilirik oleh partai lain.

"Tapi, Partai Demokrat tetap memosisikan 11 nama yang ikut konvensi sebagai capres," ungkap Saan.

Terkait peluang koalisi Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan, Saan mengaku partainya belum membicarakan hal ini. Partai Demokrat, kata Saan, masih fokus untuk menyukseskan konvensi dan melahirkan capres yang nantinya akan diusung partai pemenang Pemilu 2009 ini.

"Kami optimis Partai Demokrat bisa penuhi syarat minimal 20 persen," ungkap anggota Komisi III DPR itu.

Nama 6 cawapres

Seperti diberitakan, selain memunculkan sinyal Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi akan diusung sebagai calon presiden, Rapat Kerja Nasional III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, akhir pekan lalu, juga memunculkan enam nama calon pendamping Jokowi.

"Dari internal, ada Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan Kepala Ruang Situasi PDI-P Prananda Prabowo. Dari luar partai, ada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD," kata anggota DPR dari PDI-P, Hendrawan Supratikno, Kamis (12/9/2013), di Jakarta.

Hanya, menurut Hendrawan, enam nama tersebut masih bersifat sementara dan sangat mungkin berubah. Namun, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo melihat pernyataan Hendrawan baru sebatas wacana.

"Wacana kan biasa saja.Tunggu saja, kan masih lama," kata Tjahjo dalam pesan singkat yang diterima, Jumat siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com